Timika (Antaranews Papua) - Komisi Pemilihan Umum RI mengutus Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu Ilham Saputra untuk memantau langsung proses Pemungutan Suara Ulang/PSU Pilkada Kabupaten Deiyai pada 12 tempat pemungutan suara/TPS.
Ditemui di Timika, Rabu, Ilham mengatakan penyelenggaraan PSU di Deiyai yang berlangsung pada Selasa (16/10) berjalan lancar, kendati menghadapi tantangan medan geografis yang cukup berat.
"Kemarin kami membagi tim, ada yang memantau PSU pada delapan TPS di Distrik Kapiraya, dan ada juga yang memantau PSU pada empat TPS di Distrik Tigi Barat. Saya sendiri memantau PSU di Distrik Kapiraya. Kami harus menggunakan helikopter ke sana, karena lokasi itu sulit dijangkau dengan melalui jalur darat. Semuanya berjalan lancar, tidak ada masalah," kata Ilham.
Ia mengatakan seluruh proses PSU pada 12 TPS berjalan lancar tanpa hambatan berarti, apalagi masyarakat atau pemilih masih menggunakan sistem noken.
"Semua hasil PSU sudah kami catat dalam dokumen yang nantinya setelah diplenokan oleh KPU Deiyai akan kami laporkan ke Mahkamah Konstitusi. Selanjutnya Mahkamah Konstitusi-lah yang akan menilai hasil PSU di Kabupaten Deiyai tersebut," ujar Ilham.
Mantan Wakil Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh itu mengatakan penyelenggaraan PSU pada 12 TPS di Kabupaten Deiyai menindaklanjuti putusan MK beberapa waktu lalu, lantaran adanya keberatan dari salah satu pasangan calon bupati-wakil bupati Deiyai terhadap proses pemungutan suara Pilkada Deiyai pada 27 Juli lalu.
"Ada calon yang tidak puas terkait data pemilihnya, dianggap ada kejanggalan. Lalu saat itu juga Panwaslu setempat dinonaktifkan, sehingga seakan-akan ada masalah dalam proses pemungutan serta penghitungan suara, makanya MK memerintahkan diadakan PSU pada 12 TPS tersebut," ujar Ilham.
Selain komisioner KPU RI, pelaksanaan PSU Pilkada Deiyai juga dipantau langsung oleh Kapolda Papua Irjen Martuani Sormin beserta Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Yosua Pandit Sembiring.
Penyelenggaraan PSU pada 12 TPS di Kabupaten Deiyai dikawal ketat oleh 555 personel gabungan Polri-TNI.
Adapun jumlah pemilih yang tercatat pada delapan TPS di Distrik Kapiraya, yaitu sebanyak 5.383 orang. Sedangkan jumlah pemilih pada dua TPS di Distrik Tigi Barat sebanyak 2.288 orang.
Ditemui di Timika, Rabu, Ilham mengatakan penyelenggaraan PSU di Deiyai yang berlangsung pada Selasa (16/10) berjalan lancar, kendati menghadapi tantangan medan geografis yang cukup berat.
"Kemarin kami membagi tim, ada yang memantau PSU pada delapan TPS di Distrik Kapiraya, dan ada juga yang memantau PSU pada empat TPS di Distrik Tigi Barat. Saya sendiri memantau PSU di Distrik Kapiraya. Kami harus menggunakan helikopter ke sana, karena lokasi itu sulit dijangkau dengan melalui jalur darat. Semuanya berjalan lancar, tidak ada masalah," kata Ilham.
Ia mengatakan seluruh proses PSU pada 12 TPS berjalan lancar tanpa hambatan berarti, apalagi masyarakat atau pemilih masih menggunakan sistem noken.
"Semua hasil PSU sudah kami catat dalam dokumen yang nantinya setelah diplenokan oleh KPU Deiyai akan kami laporkan ke Mahkamah Konstitusi. Selanjutnya Mahkamah Konstitusi-lah yang akan menilai hasil PSU di Kabupaten Deiyai tersebut," ujar Ilham.
Mantan Wakil Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh itu mengatakan penyelenggaraan PSU pada 12 TPS di Kabupaten Deiyai menindaklanjuti putusan MK beberapa waktu lalu, lantaran adanya keberatan dari salah satu pasangan calon bupati-wakil bupati Deiyai terhadap proses pemungutan suara Pilkada Deiyai pada 27 Juli lalu.
"Ada calon yang tidak puas terkait data pemilihnya, dianggap ada kejanggalan. Lalu saat itu juga Panwaslu setempat dinonaktifkan, sehingga seakan-akan ada masalah dalam proses pemungutan serta penghitungan suara, makanya MK memerintahkan diadakan PSU pada 12 TPS tersebut," ujar Ilham.
Selain komisioner KPU RI, pelaksanaan PSU Pilkada Deiyai juga dipantau langsung oleh Kapolda Papua Irjen Martuani Sormin beserta Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Yosua Pandit Sembiring.
Penyelenggaraan PSU pada 12 TPS di Kabupaten Deiyai dikawal ketat oleh 555 personel gabungan Polri-TNI.
Adapun jumlah pemilih yang tercatat pada delapan TPS di Distrik Kapiraya, yaitu sebanyak 5.383 orang. Sedangkan jumlah pemilih pada dua TPS di Distrik Tigi Barat sebanyak 2.288 orang.