Jayapura (Antaranews Papua) - Danyonif 756/Wimane Sili (WMS) Mayor Inf AB Situmeang menggelar ibadah pengucapan syukur 62 tahun berdirinya GKI di tanah Papua tingkat Klasis Baliem Yalimo sekaligus peletakkan batu pertama pembangunan pastori jemaat Gereja Injili Kristen (GKI) Oikumene Yonif 756/WMS.
 
Ibadah pengucapan syukur GKI dan pembangunan gedung pastori tersebut digelar di lapangan Yonif 756/WMS Jalan transWamena-Kimbim, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Jumat (26/10) pagi yang dihadiri sekitar 5.000 orang jemaat.
   
Pelaksanaaan ibadah syukur dan peletakan batu pertama itu yang berlangsung hikmat yang dihadiri para pejabat Pemda Jayawijaya, TNI Polri dan para tokoh agama, diantaranya Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto, Waka Polres Jayawijaya Kompol Andreas L Tampubolon, Ketua DPRD Jayawijaya Taufik Latuihamallo.
   
Asisten II Setda Jayawijaya Yohanes Katoleng, Sekda Lanny Jaya Christian Sohilait, Dan Subdenpom Wamena Lettu CPM Aris UP, Ketua Klasis Baliem Yalimo Pdt Yudas Meaga STh, Ketua Klasis Baliem Yalimo Pdt Abraham Ungirwallu STh dan para hamba Tuhan serta jemaat GKI Klasis Baliem Yalimo.
   
Mayor Inf Arif B Situmeang mengatakan ibadah syukur dan peletakan batu pertama pembangunan pastori itu, diselenggarakan sebagai ungkapan syukur seluruh keluarga besar Yonif 756/WMS beserta masyarakat dalam memperingati berdirinya GKI ke-62 di tanah Papua.
   
"Dengan momen yang tepat ini, saya mengundang tokoh agama dan seluruh jemaat masyarakat GKI di wilayah klasis Baliem Yalimo untuk turut menyaksikan peletakan batu pertama pembangunan pastori di Yonif 756/WMS, dengan harapan adanya pembangunan pastori ini dapat menjadi berkat dalam mendukung kegiatan ibadah bagi prajurit dan keluarga di batalyon Yonif 756/WMS," ujar AB Situmeang. 
   
Sebelumnya, mengawali ibadah, Pdt Catarina Asso memasuki tempat acara yang diiringi tarian adat Papua yang kemudian dilanjutkan dengan lagu hymne GKI sebagai lagu ibadah syukur berdirinya GKI di tanah Papua ke-62. 
   
Tema HUT GKI di tanah Papua ke-62 adalah 'Datanglah Kerajaanmu' dengan sub tema 'Melalui HUT GKI ke-62 di tanah Papua kita memperbaharui kwalitas pendidikan dan pembinaan mewujudkan pertumbuhan spritual kemandirian, kesejahteraan perdamaian dan kebersamaan dalam gereja dan masyarakat'.
   
Sementara khotbah disampaikan oleh Pdt Dr Anton Rumbewas MTh yang menyampaikan bahwa perjuangan GKI di seluruh dunia melahirkan dua peristiwa penting yaitu sejarah pertarungan antara kuasa kegelapan dengan Injil dan mengangkat peradaban tanah Papua yang telah digenapkan pada 26 Oktober 1956. 
   
Usai khotbah, selanjutnya dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan gedung pastori jemaat GKI Oikumene Batalyon 756/WMS yang disaksikan oleh para tamu dan undangan jemaat yang hadir pada saat itu.
   
Peletakan batu pertama secara berturut turut dilaksanakan oleh Asisten II Setda Jayawijaya, Danyonif 756/WMS, Dandim 1702/Jayawijaya, Waka Polres Jayawijaya, Sekda Lanny Jaya, Ketua GKI Cabbang Jayawijaya dan Ketua Klasis Baliem Yalimo. 
   
Ketua Klasis Baliem Yalimo Pdt Abraham Ungirwallu STh dalam sambutannya mengatakan bahwa GKI hadir bukan karena ada Wamena tapi lahir sejak 1959 untuk membangun dan melakukan perubahan serta menggantikan kekerabatan dengan kedamaian.
   
"GKI hadir dengan misi lainnya untuk perubahan dan kemajuan. Atas nama ketua Klasis Baliem Yalimo saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan sehingga semuanya berjalan dengan baik," katanya.
   
Diakhir ibadah syukur dan peletakan batu pertama pastori, acara dilanjutkan dengan pemotongan kue ulang tahun HUT GKI di tanah Papua ke-62 tahun 2018 oleh Forkopimda Jayawijaya yang kemudian diakhiri dengan kegiatan ramah tamah bersama seluruh jemaat GKI yang hadir di Yonif 756/WMS.

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2025