Asmat (Antaranews Papua) – Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Kelompok Belajar (MKB) dan Kurikulum Pemberantasan Buta Huruf (KPBH).
Kegiatan yang berlangsung di Aula Wiyata Mandala Agats itu melibatkan para pengelola dan tutor dari sejumlah kelompok belajar yang tersebar di sejumlah distrik (kecamatan) di Kabupaten Asmat.
Ketua Panitia Bimtek MKB-KPBH Robertus Kirwelakubun di Agats, Sabtu (10/11/2018), mengatakan kegiatan bimbingan teknis tersebut diikuti oleh 40 perwakilan kelompok belajar Pemberantasan Buta Huruf (PBH) di Asmat.
Bimtek manajemen kelompok belajar dan kurikulum pemberantasan buta huruf itu dilaksanakan selama dua hari. Sejumlah materi yang disiapkan, antara lain pemberdayaan dan manajemen pendidikan.
"Nanti peserta akan praktek penyusunan kurikulum PBH. Narasumbernya tim dari Ditjen Paud dan Pendidikan Kemasyarakatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Robertus.
Ia menjelaskan bahwa para pengelola dan tutor atau pengajar yang mengikuti bimtek tersebut ialah para guru, tokoh masyarakat dan tokoh agama yang memiliki kompetensi membantu Dinas Pendidikan setempat dalam pengentasan buta aksara di Kabupaten Asmat.
"Kita memberdayakan kelompok-kelompok belajar yang ada di Asmat. Dengan begitu kami tidak lagi mendatangkan pengelola dan pengajar dari luar daerah," ujarnya.
Robertus menambahkan, Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat sejak 2015 telah mendorong kelompok belajar PBH. Hanya saja dalam beberapa tahun terakhir mengalami hambatan, sehingga program tersebut belum maksimal.
"Kami baru programkan dan mengaktifkan kembali kelompok-kelompok belajar pada 2017. Program ini berjalan hingga sekarang," katanya. (*/Adv)
Kegiatan yang berlangsung di Aula Wiyata Mandala Agats itu melibatkan para pengelola dan tutor dari sejumlah kelompok belajar yang tersebar di sejumlah distrik (kecamatan) di Kabupaten Asmat.
Ketua Panitia Bimtek MKB-KPBH Robertus Kirwelakubun di Agats, Sabtu (10/11/2018), mengatakan kegiatan bimbingan teknis tersebut diikuti oleh 40 perwakilan kelompok belajar Pemberantasan Buta Huruf (PBH) di Asmat.
Bimtek manajemen kelompok belajar dan kurikulum pemberantasan buta huruf itu dilaksanakan selama dua hari. Sejumlah materi yang disiapkan, antara lain pemberdayaan dan manajemen pendidikan.
"Nanti peserta akan praktek penyusunan kurikulum PBH. Narasumbernya tim dari Ditjen Paud dan Pendidikan Kemasyarakatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Robertus.
Ia menjelaskan bahwa para pengelola dan tutor atau pengajar yang mengikuti bimtek tersebut ialah para guru, tokoh masyarakat dan tokoh agama yang memiliki kompetensi membantu Dinas Pendidikan setempat dalam pengentasan buta aksara di Kabupaten Asmat.
"Kita memberdayakan kelompok-kelompok belajar yang ada di Asmat. Dengan begitu kami tidak lagi mendatangkan pengelola dan pengajar dari luar daerah," ujarnya.
Robertus menambahkan, Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat sejak 2015 telah mendorong kelompok belajar PBH. Hanya saja dalam beberapa tahun terakhir mengalami hambatan, sehingga program tersebut belum maksimal.
"Kami baru programkan dan mengaktifkan kembali kelompok-kelompok belajar pada 2017. Program ini berjalan hingga sekarang," katanya. (*/Adv)