Asmat (ANTARA News Papua) – Bupati Asmat Elisa Kambu meresmikan operasionalisasi satu unit ambulans Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua pada Kamis (10/1).
Acara peresmian yang berlangsung di Lapangan Yos Sudarso Agats itu disaksikan Sekda Asmat Bartholomeus Bokoropces, Ketua DPRD Asmat Yusak Bokowi, Direktur RSUD Agats Yenny Yokung Young serta para kepala OPD dan warga.
Bupati Asmat Elisa Kambu mengatakan bahwa mobil ambulans tersebut dihadirkan guna meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, terutama melayani pasien rujukan ke rumah sakit setempat maupun ke luar Asmat.
“Saya harapkan agar mobil ambulans ini dirawat sebaik-baiknya. Perlu dibuatkan garasinya. Mobil ini dipergunakan untuk mengangkut pasien sakit berat yang dirujuk dari Puskesmas maupun ke luar Asmat,” kata Elisa.
Orang nomor satu di Kabupaten Asmat itu mengatakan pemerintah setempat terus berupaya memenuhi berbagai fasilitas yang memadai di RSUD Agats, sehingga pelayanan kesehatan menjadi lebih optimal.
“Kesehatan merupakan salah satu sektor prioritas. Oleh sebab itu kita terus memberikan perhatian kesehatan baik di distrik maupun di kampung-kampung,” katanya.
Pada kesempatan itu, Elisa mengajak seluruh komponen pemerintah dan warga agar bekerja sama dalam rangka membangun Kabupaten Asmat yang maju, sejahtera dan bermartabat sesuai visi misi yang diemban pemerintah setempat.
Mobil pertama di Agats
Ambulans RSUD Agas tersebut merupakan kendaraan roda empat berbahan bakar bensin yang pertama dioperasikan di ‘Kota Seribu Papan’ julukan Kabupaten Asmat.
Mobil bermerek Carry 1,5 itu dilengkapi dengan peralatan medis seperti tabung oksigen, dan dapat ditumpangi lima hingga enam orang.
Rumah sakit setempat sebelumnya memiliki dua mobil golf yang dimanfaatkan sebagai ambulans. Hanya saja mobil berbahan bakar listrik itu berkapasitas lebih kecil dan kurang efektif.
“Mobil golf itu hanya mampu muat dua hingga tiga orang, dayanya juga minim karena mengandalkan listrik sebagai bahan bakar,” kata Bupati Asmat Elisa Kambu di Agats.
Sebelum ada ambulans, rumah sakit setempat mengandalkan gerobak kayu untuk mengangkut pasien yang dirujuk dari Puskesmas maupun ke luar Asmat seperti ke Timika, Merauke dan Jayapura.
Penggunaan gerobak kayu sebagai sarana kesehatan dikarenakan kondisi jalan di Asmat yang kala itu terbuat dari papan. Seiring berjalannya waktu, pemerintah setempat mengubah jalan papan dengan konstruksi beton dan komposit.
“Dua mobil golf dihadirkan setelah kita ubah jalan dengan konstruksi beton. Setelah jalan kita semakin membaik, kita hadirkan mobil ambulans yang berbahan bakar bensin,” ujar Elisa. (*/adv)
Acara peresmian yang berlangsung di Lapangan Yos Sudarso Agats itu disaksikan Sekda Asmat Bartholomeus Bokoropces, Ketua DPRD Asmat Yusak Bokowi, Direktur RSUD Agats Yenny Yokung Young serta para kepala OPD dan warga.
Bupati Asmat Elisa Kambu mengatakan bahwa mobil ambulans tersebut dihadirkan guna meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, terutama melayani pasien rujukan ke rumah sakit setempat maupun ke luar Asmat.
“Saya harapkan agar mobil ambulans ini dirawat sebaik-baiknya. Perlu dibuatkan garasinya. Mobil ini dipergunakan untuk mengangkut pasien sakit berat yang dirujuk dari Puskesmas maupun ke luar Asmat,” kata Elisa.
Orang nomor satu di Kabupaten Asmat itu mengatakan pemerintah setempat terus berupaya memenuhi berbagai fasilitas yang memadai di RSUD Agats, sehingga pelayanan kesehatan menjadi lebih optimal.
“Kesehatan merupakan salah satu sektor prioritas. Oleh sebab itu kita terus memberikan perhatian kesehatan baik di distrik maupun di kampung-kampung,” katanya.
Pada kesempatan itu, Elisa mengajak seluruh komponen pemerintah dan warga agar bekerja sama dalam rangka membangun Kabupaten Asmat yang maju, sejahtera dan bermartabat sesuai visi misi yang diemban pemerintah setempat.
Mobil pertama di Agats
Ambulans RSUD Agas tersebut merupakan kendaraan roda empat berbahan bakar bensin yang pertama dioperasikan di ‘Kota Seribu Papan’ julukan Kabupaten Asmat.
Mobil bermerek Carry 1,5 itu dilengkapi dengan peralatan medis seperti tabung oksigen, dan dapat ditumpangi lima hingga enam orang.
Rumah sakit setempat sebelumnya memiliki dua mobil golf yang dimanfaatkan sebagai ambulans. Hanya saja mobil berbahan bakar listrik itu berkapasitas lebih kecil dan kurang efektif.
“Mobil golf itu hanya mampu muat dua hingga tiga orang, dayanya juga minim karena mengandalkan listrik sebagai bahan bakar,” kata Bupati Asmat Elisa Kambu di Agats.
Sebelum ada ambulans, rumah sakit setempat mengandalkan gerobak kayu untuk mengangkut pasien yang dirujuk dari Puskesmas maupun ke luar Asmat seperti ke Timika, Merauke dan Jayapura.
Penggunaan gerobak kayu sebagai sarana kesehatan dikarenakan kondisi jalan di Asmat yang kala itu terbuat dari papan. Seiring berjalannya waktu, pemerintah setempat mengubah jalan papan dengan konstruksi beton dan komposit.
“Dua mobil golf dihadirkan setelah kita ubah jalan dengan konstruksi beton. Setelah jalan kita semakin membaik, kita hadirkan mobil ambulans yang berbahan bakar bensin,” ujar Elisa. (*/adv)