Jayapura (ANTARA News Papua) - Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Papua Protasius Lobya mengatakan keterlambatan penerimaan gaji yang dialami guru tingkat SMA/SMK sederajat akibat masalah administrasi sehingga baru dibayarkan pada Selasa (16/1) malam.

"Memang betul terjadi keterlambatan penerimaan gaji guru tingkat SMA/SMK dan itu akibat masalah administrasi," katanya di Kota Jayapura.

Ia mengungkapkan keterlambatan pembayaran gaji itu semata-mata akibat perubahan sistem pembayaran karena adanya pengalihan, yang tadinya ditangani kabupaten/kota namun saat ini diserahkan ke provinsi.

Namun semuanya sudah teratasi sehingga gaji guru SMA/SMK sudah masuk ke rekening masing masing dan berharap agar para guru tidak melakukan aksi termasuk demo.

"Bulan Februari dan seterusnya gaji sudah diterima diawal bulan," kata Lobya.

Pada Rabu (16/1) siang sejumlah guru dari SMA/SMK yang ada di Kota Jayapura menggelar aksi demo di halaman lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Papua terkait keterlambatan penerimaan gaji.

Mereka yang datang dengan menggunakan angkutan roda empat dan dua itu, meminta kepada Dinas Pendidikan Provinsi Papua agar segera memperhatikan terkait penerimaan gaji yang merupakan hak mereka sebagai seorang guru.

Beberapa guru yang dihubungi Antara secara terpisah mengaku sudah menerima gaji yang masuk ke rekening mereka Selasa malam (16/1), namun gaji yang diterima tidak sesuai dengan skema kenaikan gaji sebesar 5 persen.

"Memang betul gaji sudah masuk di rekening kami, namun tidak terjadi kenaikan sebesar lima persen," ujar salah satu guru yang mengajar di SMA yang berlokasi di kawasan Abepura, Kota Jayapura.

Di Papua tercatat sekitar 4.500 guru SMA/SMK serta tenaga administrasi.

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024