Jayapura (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diagendakan akan meresmikan pengoperasian Jembatan Holtekamp dan Jalan Lingkar (Ring Road) Hamadi-Skyland pada Maret 2019.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Papua Girius One Yoman, di Jayapura, Selasa, mengatakan pembangunan Jembatan Holtekamp dan Jalan Lingkar Hamadi-Skyland ini dipastikan rampung pada Maret dan akan diresmikan oleh Presiden Jokowi.
"Total alokasi anggaran pembangunan jembatan Holtekamp yang bersumber dari dana APBN dan APBD Provinsi Papua sebesar Rp1,6 triliun, di mana 2018 pemprov mengalokasikan anggaran sebesar Rp200 miliar dan pusat Rp200 miliar," katanya.
Menurut Girius, anggaran pembangunan Jembatan Holtekam ini seluruhnya bersumber dari APBD provinsi dan APBN, sementara Pemerintah Kota Jayapura atau Dinas Pekerjaan Umum setempat hanya mengalokasikan anggaran untuk pembongkaran gunung.
"Sedangkan mengenai pemberian nama, semua pihak harus duduk bersama, tentunya tidak ada unsur kepentingan tertentu, sebab tidak bisa sembarang," ujarnya.
Dia menjelaskan jangan membuat masyarakat bingung mengenai pemberian nama, hal ini perlu dikoordinasikan, pasalnya sudah ada banyak yang memberi nama seperti Jembatan Jokowi, Papua Bangkit atau Merah.
Sekadar diketahui, Jembatan Holtekamp memiliki panjang 1.328 meter, terdiri dari panjang jembatan utama 433 meter, dan jembatan pendekat sepanjang 895 meter, di mana untuk aksesnya dibangun 400 meter jalan ke jembatan pendekat arah Hamadi dan 7.410 meter arah Holtekamp.
Jembatan ini terdiri dari dua bentang utama dengan pelengkung baja, masing-masing panjang bentangan 150 meter, tinggi 20 meter, dan berat 2.000 ton.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Papua Girius One Yoman, di Jayapura, Selasa, mengatakan pembangunan Jembatan Holtekamp dan Jalan Lingkar Hamadi-Skyland ini dipastikan rampung pada Maret dan akan diresmikan oleh Presiden Jokowi.
"Total alokasi anggaran pembangunan jembatan Holtekamp yang bersumber dari dana APBN dan APBD Provinsi Papua sebesar Rp1,6 triliun, di mana 2018 pemprov mengalokasikan anggaran sebesar Rp200 miliar dan pusat Rp200 miliar," katanya.
Menurut Girius, anggaran pembangunan Jembatan Holtekam ini seluruhnya bersumber dari APBD provinsi dan APBN, sementara Pemerintah Kota Jayapura atau Dinas Pekerjaan Umum setempat hanya mengalokasikan anggaran untuk pembongkaran gunung.
"Sedangkan mengenai pemberian nama, semua pihak harus duduk bersama, tentunya tidak ada unsur kepentingan tertentu, sebab tidak bisa sembarang," ujarnya.
Dia menjelaskan jangan membuat masyarakat bingung mengenai pemberian nama, hal ini perlu dikoordinasikan, pasalnya sudah ada banyak yang memberi nama seperti Jembatan Jokowi, Papua Bangkit atau Merah.
Sekadar diketahui, Jembatan Holtekamp memiliki panjang 1.328 meter, terdiri dari panjang jembatan utama 433 meter, dan jembatan pendekat sepanjang 895 meter, di mana untuk aksesnya dibangun 400 meter jalan ke jembatan pendekat arah Hamadi dan 7.410 meter arah Holtekamp.
Jembatan ini terdiri dari dua bentang utama dengan pelengkung baja, masing-masing panjang bentangan 150 meter, tinggi 20 meter, dan berat 2.000 ton.