Jayapura (ANTARA News Papua) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Papua mengajak warga Kota Jayapura untuk mendukung kebijakan pelarangan penggunaan kantong plastik yang dikeluarkan oleh Wali Kota Jayapura.
"Sebenarnya upaya penghentian penggunaan kantong plastik di Kota Jayapura ini terlambat namun pemerintah sudah berupaya semaksimal mungkin untuk melarang penggunaan kantong plastik," kata Direktur Eksekutif Walhi Papua Aies Rumbekwan di Jayapura, Minggu.
Menurut Aies, upaya ini perlu dibantu oleh semua pihak dengan mendukungnya, dan karena itu perlu ada kesadaran dari masyarakat.
"Saya juga sebenarnya ingin menyarankan kepada pemerintah untuk advokasi penghentian penggunaan kantong plastik ini menjadi sebuah gerakan. Edukasinya harus jalan dari basis, katakanlah mulai dari sekolah tingkat PAUD kemudian tingkat SD, ini harus berjenjang, tidak bisa satu tahun atau di kepemimpinan pak Wali Kota Jayapura Benhur Tomy Mano saja, ini harus masif dikerjakan oleh semua pihak dan berkelanjutan," katanya.
Kantong plastik cukup lama terurai dan hancur dalam tanah, sehingga sebenarnya pemerintah sudah terlambat tapi bagaimanapun pemerintah sudah memulai sesuatu dan semua pihak harus menyambut hal ini secara positif.
"Semua pihak harus mendukung upaya pemerintah menghentikan penggunaan kantong plastik ini, karena kapan lagi harus memulai. Sebenarnya kalau ada kesadaran dari masyarakat maka pemerintah tidak perlu mengeluarkan pernyataan seperti ini," ujarnya.
Hingga kini, tambah Aies, masyarakat tidak mempunyai kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya, itu yang sebenarnya membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan itu supaya masyarakat sadar, tidak membuang sampah sembarangan.
Mulai 1 Februari 2019 pelaku usaha di Kota Jayapura, dilarang menggunakan atau menyediakan kantong plastik di tempat usahanya, seperti di pusat perbelanjaan, rumah sakit atau rumah makan.
Larangan penggunaan kantong plastik berdasarkan instruksi Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano Nomor 1 Tahun 2019 tentang penerapan penggunaan kantong belanja alternatif pengganti kantong plastik di Kota Jayapura.
Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano, meminta kepada warganya untuk membawa noken-tas asli Papua jika ingin berbelanja.
"Sebenarnya upaya penghentian penggunaan kantong plastik di Kota Jayapura ini terlambat namun pemerintah sudah berupaya semaksimal mungkin untuk melarang penggunaan kantong plastik," kata Direktur Eksekutif Walhi Papua Aies Rumbekwan di Jayapura, Minggu.
Menurut Aies, upaya ini perlu dibantu oleh semua pihak dengan mendukungnya, dan karena itu perlu ada kesadaran dari masyarakat.
"Saya juga sebenarnya ingin menyarankan kepada pemerintah untuk advokasi penghentian penggunaan kantong plastik ini menjadi sebuah gerakan. Edukasinya harus jalan dari basis, katakanlah mulai dari sekolah tingkat PAUD kemudian tingkat SD, ini harus berjenjang, tidak bisa satu tahun atau di kepemimpinan pak Wali Kota Jayapura Benhur Tomy Mano saja, ini harus masif dikerjakan oleh semua pihak dan berkelanjutan," katanya.
Kantong plastik cukup lama terurai dan hancur dalam tanah, sehingga sebenarnya pemerintah sudah terlambat tapi bagaimanapun pemerintah sudah memulai sesuatu dan semua pihak harus menyambut hal ini secara positif.
"Semua pihak harus mendukung upaya pemerintah menghentikan penggunaan kantong plastik ini, karena kapan lagi harus memulai. Sebenarnya kalau ada kesadaran dari masyarakat maka pemerintah tidak perlu mengeluarkan pernyataan seperti ini," ujarnya.
Hingga kini, tambah Aies, masyarakat tidak mempunyai kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya, itu yang sebenarnya membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan itu supaya masyarakat sadar, tidak membuang sampah sembarangan.
Mulai 1 Februari 2019 pelaku usaha di Kota Jayapura, dilarang menggunakan atau menyediakan kantong plastik di tempat usahanya, seperti di pusat perbelanjaan, rumah sakit atau rumah makan.
Larangan penggunaan kantong plastik berdasarkan instruksi Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano Nomor 1 Tahun 2019 tentang penerapan penggunaan kantong belanja alternatif pengganti kantong plastik di Kota Jayapura.
Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano, meminta kepada warganya untuk membawa noken-tas asli Papua jika ingin berbelanja.