Jayapura (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sarmi menyebutkan 39 rumah rusak ringan dan berat akibat gempa 6,3 SR pada Kamis (20/6) dini hari.
"Jumlah itu tersebar di dua kampung, yakni Kampung Togonfo, Distrik Ismari, pemekaran Distrik Tor Atas dan Kampung Munukania, Distrik Sarmi Selatan," kata Luis Palege, salah satu pejabat BPBD Kabupaten Sarmi ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Sabtu.
Dia mengatakan data tersebut merupakan hasil peninjauan lokasi oleh petugas BPBD Sarmi, Kodim 1712/Sarmi, dan Polres Sarmi dibantu pihak terkait pada Jumat (21/6) sore.
Dari kerusakan bangunan yang sudah didata, didapatkan 26 rumah penduduk rusak ringan dan berat di Kampung Munukania, Distrik Sarmi Selatan, sedangkan di Kampung Togonfo Distrik Ismari didapatkan 13 rumah rusak ringan dan rusak berat, serta satu bangunan SD rusak berat, satu bangunan SMP dan satu bangunan gereja rusak ringan.
Ia mengatakan tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut.
"Data sementara 39 unit rumah, satu bangunan SD, satu bangunan SMP, dan satu bangunan gereja. nanti ada perkembangan kami laporkan. Karena masih melakukan pengecekan di kampung atau distrik lainnya lagi," katanya.
Luis juga mengatakan sebagian warga di dua kampung yang terdampak gempa itu ada yang mengungsi ke Sarmi, Ibu Kota Kabupaten Sarmi dan rumah tetangga.
"Jadi ada yang mengungsi ke Sarmi Kota, ada ke tetangga, dan ada juga yang masih bertahan," kata dia.
Gempa bumi tektonik dengan kekuatan 6,3 Skala Richer pada Kamis (20/6) pukul 00.24.51 WIB terjadi di Kabupaten Sarmi.
Gempa itu berpusat di darat pada kedalaman 11 kilometer di koordinat 2,23 Lintang Selatan dan 138,53 Bujur Timur, 45 kilometer barat daya Kota Sarmi.
"Jumlah itu tersebar di dua kampung, yakni Kampung Togonfo, Distrik Ismari, pemekaran Distrik Tor Atas dan Kampung Munukania, Distrik Sarmi Selatan," kata Luis Palege, salah satu pejabat BPBD Kabupaten Sarmi ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Sabtu.
Dia mengatakan data tersebut merupakan hasil peninjauan lokasi oleh petugas BPBD Sarmi, Kodim 1712/Sarmi, dan Polres Sarmi dibantu pihak terkait pada Jumat (21/6) sore.
Dari kerusakan bangunan yang sudah didata, didapatkan 26 rumah penduduk rusak ringan dan berat di Kampung Munukania, Distrik Sarmi Selatan, sedangkan di Kampung Togonfo Distrik Ismari didapatkan 13 rumah rusak ringan dan rusak berat, serta satu bangunan SD rusak berat, satu bangunan SMP dan satu bangunan gereja rusak ringan.
Ia mengatakan tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut.
"Data sementara 39 unit rumah, satu bangunan SD, satu bangunan SMP, dan satu bangunan gereja. nanti ada perkembangan kami laporkan. Karena masih melakukan pengecekan di kampung atau distrik lainnya lagi," katanya.
Luis juga mengatakan sebagian warga di dua kampung yang terdampak gempa itu ada yang mengungsi ke Sarmi, Ibu Kota Kabupaten Sarmi dan rumah tetangga.
"Jadi ada yang mengungsi ke Sarmi Kota, ada ke tetangga, dan ada juga yang masih bertahan," kata dia.
Gempa bumi tektonik dengan kekuatan 6,3 Skala Richer pada Kamis (20/6) pukul 00.24.51 WIB terjadi di Kabupaten Sarmi.
Gempa itu berpusat di darat pada kedalaman 11 kilometer di koordinat 2,23 Lintang Selatan dan 138,53 Bujur Timur, 45 kilometer barat daya Kota Sarmi.