Jakarta (ANTARA) - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dipimpin oleh Ketua Umum PSI Grace Natalie memperkenalkan kader-kadernya kepada Presiden Joko Widodo.
"Kami update memperkenalkan teman-teman semua, dan ternyata beliau juga sudah sangat familiar dengan teman-teman yang banyak berperan kemarin jadi jubir TKN (Tim Kampanye Nasional), juga sebenarnya dari jaman Pilkada DKI Pak Jokowi juga sudah familiar dengan orang-orang ini," kata Grace di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Kamis.
Ada sekitar 45 orang fungsionaris PSI yang bertemu dengan Presiden Joko Widodo, antara lain Ketua Umum PSI Grace Natalie, Sekretaris Jenderal Raja Juli Antoni, ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Isyana Bagoes Oka, Ketua DPP PSI Tsamara Amany, Wakil Sekretaris Jenderal Danik Eka Rahmaningtiyas serta sejumlah Juru Bicara PSI yaitu Rian Ernest, Dini Purwono, Giring Ganesha, Andy Budiman, Guntur Romli, Yurgen Alifia dan lainnya.
Grace mengaku tidak ada pembicaraan spesifik untuk menduduki kursi menteri dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin 2019-2024 meski PSI adalah partai pendukung koalisi.
"Kami menyatakan bahwa banyak di antara kami di PSI ini yang masuk ke politik inspirasinya dari Pak Jokowi. Spirit kami itu inspirasinya Pak Jokowi, jadi apakah kita akan bisa tetap membantu beliau atau tidak, kami serahkan kepada beliau," ungkap Grace.
Meski begitu, Grace mengaku dalam pertemuan itu Presiden Jokowi sempat berbicara langsung dengan sejumlah kader muda PSI.
"Tapi kami perkenalkan siapa saja kader-kader muda di PSI, kan ada 44 orang. Beliau mengajak ngobrol tadi, ada Giring, Guntur Romli, Tsamara, kalau nanti ada yang spek-nya dirasa cocok oleh kebutuhan Pak Jokowi, kan beliau sudah lihat langsung dan berbincang-bincang ya kita tunggu, Pak Jokowi yang paling mengerti apa yang menjadi kebutuhannya saat ini," tambah Grace.
Menurut Grace, Presiden Jokowi masih membutuhkan lebih banyak menteri-menteri yang berani untuk mengeksekusi perintah-perintahnya.
"Bagaimana di periode kedua butuh lebih banyak boldness, keberanian, atau mengeksekusi hal-hal yang sebenarnya sudah diperintahkan, tapi tidak juga dieksekusi. Butuh berani untuk menjelaskan ke publik meskipun nanti ada resistensi, karena satu hal yang baru kan belum tentu semua orang bisa mengerti apa manfaatnya. Jadi kalau dibilang tawar-menawar posisi, tidak seperti itu," tutur Grace.
Ia pun tidak menargetkan jumlah kursi di kabinet bila PSI memang diajak masuk ke kabinet.
"Kami sampaikan, kalau beliau percaya kami alhamdulillah, syukur kita bisa mendampingi beliau terus di garis terdepan, tapi, kalau tidak, kita akan tetap berjuang lewat DPRD, media sosial, keberadaan PSI di seluruh Indonesia, kita akan tetap mendukung Pak Jokowi sampai titik darah penghabisan di periode kedua," tegas Grace.
Grace juga tidak menjawab tegas bila ia ditawari kursi di kabinet.
"Kami berserah penuh kepada kebijaksanaan Pak Jokowi, kalau dirasa bisa menjalankan, ya silakan, kalau tidak bisa jangan dipakai, beliau ini tinggal satu periode lagi lho tapi dari kita mendukung beliau, kita sudah siap untuk bertempur," ujar Grace.
Dalam pertemuan itu, Presiden juga sempat memberikan nasihat dan dukungan agar PSI dapat kembali mengikuti pemilu 5 tahun lagi.
"Beliau minta PSI agar terus berjuang, beliau juga memantau dan tahu pencapaian kami di sejumlah kota-kota besar, termasuk DKI kan kami cukup signifikan. Peringkat 4 di DKI, akan segera bertugas, beliau kasih semangat, terus berjuang, jangan pernah berhenti untuk tampil berbeda dan menyuarakan yang benar meskipun mungkin tidak banyak yang suka," tambah Grace.
PSI pada Pemilu 2019 gagal melenggang ke DPR karena perolehan suaranya tak mampu menyentuh angka 4 persen yaitu hanya 1,89 persen atau 2.650.361 suara.
"Kami update memperkenalkan teman-teman semua, dan ternyata beliau juga sudah sangat familiar dengan teman-teman yang banyak berperan kemarin jadi jubir TKN (Tim Kampanye Nasional), juga sebenarnya dari jaman Pilkada DKI Pak Jokowi juga sudah familiar dengan orang-orang ini," kata Grace di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Kamis.
Ada sekitar 45 orang fungsionaris PSI yang bertemu dengan Presiden Joko Widodo, antara lain Ketua Umum PSI Grace Natalie, Sekretaris Jenderal Raja Juli Antoni, ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Isyana Bagoes Oka, Ketua DPP PSI Tsamara Amany, Wakil Sekretaris Jenderal Danik Eka Rahmaningtiyas serta sejumlah Juru Bicara PSI yaitu Rian Ernest, Dini Purwono, Giring Ganesha, Andy Budiman, Guntur Romli, Yurgen Alifia dan lainnya.
Grace mengaku tidak ada pembicaraan spesifik untuk menduduki kursi menteri dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin 2019-2024 meski PSI adalah partai pendukung koalisi.
"Kami menyatakan bahwa banyak di antara kami di PSI ini yang masuk ke politik inspirasinya dari Pak Jokowi. Spirit kami itu inspirasinya Pak Jokowi, jadi apakah kita akan bisa tetap membantu beliau atau tidak, kami serahkan kepada beliau," ungkap Grace.
Meski begitu, Grace mengaku dalam pertemuan itu Presiden Jokowi sempat berbicara langsung dengan sejumlah kader muda PSI.
"Tapi kami perkenalkan siapa saja kader-kader muda di PSI, kan ada 44 orang. Beliau mengajak ngobrol tadi, ada Giring, Guntur Romli, Tsamara, kalau nanti ada yang spek-nya dirasa cocok oleh kebutuhan Pak Jokowi, kan beliau sudah lihat langsung dan berbincang-bincang ya kita tunggu, Pak Jokowi yang paling mengerti apa yang menjadi kebutuhannya saat ini," tambah Grace.
Menurut Grace, Presiden Jokowi masih membutuhkan lebih banyak menteri-menteri yang berani untuk mengeksekusi perintah-perintahnya.
"Bagaimana di periode kedua butuh lebih banyak boldness, keberanian, atau mengeksekusi hal-hal yang sebenarnya sudah diperintahkan, tapi tidak juga dieksekusi. Butuh berani untuk menjelaskan ke publik meskipun nanti ada resistensi, karena satu hal yang baru kan belum tentu semua orang bisa mengerti apa manfaatnya. Jadi kalau dibilang tawar-menawar posisi, tidak seperti itu," tutur Grace.
Ia pun tidak menargetkan jumlah kursi di kabinet bila PSI memang diajak masuk ke kabinet.
"Kami sampaikan, kalau beliau percaya kami alhamdulillah, syukur kita bisa mendampingi beliau terus di garis terdepan, tapi, kalau tidak, kita akan tetap berjuang lewat DPRD, media sosial, keberadaan PSI di seluruh Indonesia, kita akan tetap mendukung Pak Jokowi sampai titik darah penghabisan di periode kedua," tegas Grace.
Grace juga tidak menjawab tegas bila ia ditawari kursi di kabinet.
"Kami berserah penuh kepada kebijaksanaan Pak Jokowi, kalau dirasa bisa menjalankan, ya silakan, kalau tidak bisa jangan dipakai, beliau ini tinggal satu periode lagi lho tapi dari kita mendukung beliau, kita sudah siap untuk bertempur," ujar Grace.
Dalam pertemuan itu, Presiden juga sempat memberikan nasihat dan dukungan agar PSI dapat kembali mengikuti pemilu 5 tahun lagi.
"Beliau minta PSI agar terus berjuang, beliau juga memantau dan tahu pencapaian kami di sejumlah kota-kota besar, termasuk DKI kan kami cukup signifikan. Peringkat 4 di DKI, akan segera bertugas, beliau kasih semangat, terus berjuang, jangan pernah berhenti untuk tampil berbeda dan menyuarakan yang benar meskipun mungkin tidak banyak yang suka," tambah Grace.
PSI pada Pemilu 2019 gagal melenggang ke DPR karena perolehan suaranya tak mampu menyentuh angka 4 persen yaitu hanya 1,89 persen atau 2.650.361 suara.