Jayapura (ANTARA) - Seorang warga Arso, Distrik Arso, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, menyerahkan satu pucuk senjata api rakitan jenis revolver beserta empat butir amunisi kaliber 9 mm kepada anggota Satgas Pamtas RI-PNG dari Yonif 725/WRG.
Komandan Satgas (Dansatgas) Pamtas dari Yonif 725/WRG Letkol Inf Hendry Ginting ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Selasa (23/7) malam, mengatakan penyerahan senjata api yang dilakukan oleh seorang warga tersebut didasari atas pendekatan yang dilakukan secara persuasif oleh anggotanya.
"Selama melaksanakan tugas pengamanan perbatasan RI-PNG, kami berusaha untuk terus berbaur dan mengajak hidup damai dan tentram dengan kalangan masyarakat, serta memberikan pandangan tentang bahaya menyimpan senjata api," katanya.
"Alhasil dengan sendirinya masyarakat menerima dan menyerahkan Senpi rakitan yang disimpannya selama bertahun-tahun secara sukarela," kata Hendry.
Menurut dia, warga Arso yang namanya enggan disebutkan itu menyerahkan senjata api rakitan bersama empat amunisi itu kepada anggota Pos Kout yang dipimpin oleh Wadan Satgas Mayor Inf Basuki Rahmat.
"Berdasarkan pengakuan, senjata rakitan tersebut pernah digunakan oleh salah satu keluarganya yang telah meninggal dunia pada saat konflik sosial pada tahun 2013 dengan maksud untuk melindungi diri," katanya.
Namun, lanjut Hendry, karena keresahannya akan keberadaan senjata api tersebut dan kepercayaannya kepada personel Satgas Yonif 725/WRG, senjata api itu diserahkan.
"Yang bersangkutan kemudian secara sukarela menyerahkan senjatanya kepada kami untuk diamankan," katanya.
Komandan Satgas (Dansatgas) Pamtas dari Yonif 725/WRG Letkol Inf Hendry Ginting ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Selasa (23/7) malam, mengatakan penyerahan senjata api yang dilakukan oleh seorang warga tersebut didasari atas pendekatan yang dilakukan secara persuasif oleh anggotanya.
"Selama melaksanakan tugas pengamanan perbatasan RI-PNG, kami berusaha untuk terus berbaur dan mengajak hidup damai dan tentram dengan kalangan masyarakat, serta memberikan pandangan tentang bahaya menyimpan senjata api," katanya.
"Alhasil dengan sendirinya masyarakat menerima dan menyerahkan Senpi rakitan yang disimpannya selama bertahun-tahun secara sukarela," kata Hendry.
Menurut dia, warga Arso yang namanya enggan disebutkan itu menyerahkan senjata api rakitan bersama empat amunisi itu kepada anggota Pos Kout yang dipimpin oleh Wadan Satgas Mayor Inf Basuki Rahmat.
"Berdasarkan pengakuan, senjata rakitan tersebut pernah digunakan oleh salah satu keluarganya yang telah meninggal dunia pada saat konflik sosial pada tahun 2013 dengan maksud untuk melindungi diri," katanya.
Namun, lanjut Hendry, karena keresahannya akan keberadaan senjata api tersebut dan kepercayaannya kepada personel Satgas Yonif 725/WRG, senjata api itu diserahkan.
"Yang bersangkutan kemudian secara sukarela menyerahkan senjatanya kepada kami untuk diamankan," katanya.