Biak (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Kabupaten Biak Numfor, Papua menutup operasi Pos SAR Serui dengan misi pencarian Hendrik Burdam (40), penumpang jatuh dari kapal KM Maserei tujuan Waren-Serui, setelah batas waktu tujuh hari pencarian korban tidak ditemukan.

"Operasi pencarian korban kapal jatuh KM Maserei telah dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur SAR dan sudah dinyatakan ditutup karena tak ada tanda-tanda korban akan ditemukan," ujar Kepala Basarnas Biak Melkianus Kotta ketika dihubungi dari Biak, Rabu malam.

Ia mengakui, tim rescue gabungan yang terlibat dalam operasi pencarian korban diantaranya anggota Pos SAR Serui, Polair, Pos TNI AL serta Dinas Perhubungan telah dikembalikan ke instansi masing-masing.

Melkianus Kotta menyampaikan terima kasih kepada tim operasi gabungan yang sudah terlibat langsung dalam pencarian korban kapal jatuh sejak 1 Agustus hingga 7 Agustus 2019.

"Kami sudah memberitahukan kepada keluarga korban tentang waktu berakhirnya operasi pemcarian gabungan Pos SAR Serui," ujarnya.

Selama operasi gabungan Pos SAR Serui berlangsung telah dikerahkan alat rescue berupa satu unit Dmax Pick Up Pos dan satu unit Rubber Boat Pos SAR Serui, dua unit Spedboat Satuan Pol Air Serui serta empat unit alat komunikasi HT.

Berdasarkan data, pada Kamis 1 Agustus musibah penumpang jatuh dari kapal KM Masirei Hendrik Burdam (40) pukul 10.20 WIT saat melakukan perjalanan laut dengan tujuan Waren-Serui menyebabkan korban dinyatakan hilang.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024