Jayapura (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua menyediakan Rp530 juta dari segala jenis pecahan yang akan digunakan untuk melayani penukaran uang oleh masyarakat selama berlangsungnya Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) Wamena di Kabupaten Jayawijaya sejak 7-10 Agustus 2019.
Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Papua Naek Tigor Sinaga di Jayapura, Jumat, mengatakan selama dua hari yakni 7-8 Agustus 2019 besarnya jumlah Uang Tidak Layak Edar (UTLE) yang telah ditukarkan yaitu sejumlah Rp230 juta.
"Besarnya penukaran Uang Tidak Layak Edar ini menunjukkan antusiasme masyarakat untuk melakukan penukaran uang selama berlangsungnya festival tergolong tinggi," katanya.
Menurut Naek, layanan penukaran uang masih akan dilakukan sampai dengan waktu penyelenggaraan festival selesai, sementara edukasi ciri-ciri keaslian uang rupiah akan dilakukan sampai dengan Sabtu (10/9) sekaligus penutupan Festival Budaya Lembah Baliem.
"Setelah berakhirnya layanan penukaran uang di Festival Budaya Lembah Baliem, masyarakat masih tetap dapat melakukan penukaran Uang Tidak Layak Edar (UTLE) melalui seluruh perbankan yang terdapat di Kabupaten Jayawijaya," ujarnya.
Dia menjelaskan kehadiran Bank Indonesia dan BPD Papua mampu meningkatkan kepedulian masyarakat terkait keaslian uang rupiah dan menyerap Uang Tidak Layak Edar (UTLE) yang beredar di masyarakat dengan optimal.
Kantor Perwakilan BI Provinsi Papua bekerja sama dengan PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua Kantor Cabang Wamena selaku bank pengelola kas titipan di Kabupaten Jayawijaya melakukan layanan penukaran uang dan edukasi tentang ciri-ciri keaslian uang Rupiah kepada masyarakat pada acara Festival Budaya Lembah Baliem yang diselenggarakan pada 7-10 Agustus 2019 di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Naek mengatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk pelaksanaan tugas Kantor BI di Provinsi Papua untuk memastikan masyarakat di seluruh Papua dapat memperoleh Uang Layak Edar (ULE).
Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Papua Naek Tigor Sinaga di Jayapura, Jumat, mengatakan selama dua hari yakni 7-8 Agustus 2019 besarnya jumlah Uang Tidak Layak Edar (UTLE) yang telah ditukarkan yaitu sejumlah Rp230 juta.
"Besarnya penukaran Uang Tidak Layak Edar ini menunjukkan antusiasme masyarakat untuk melakukan penukaran uang selama berlangsungnya festival tergolong tinggi," katanya.
Menurut Naek, layanan penukaran uang masih akan dilakukan sampai dengan waktu penyelenggaraan festival selesai, sementara edukasi ciri-ciri keaslian uang rupiah akan dilakukan sampai dengan Sabtu (10/9) sekaligus penutupan Festival Budaya Lembah Baliem.
"Setelah berakhirnya layanan penukaran uang di Festival Budaya Lembah Baliem, masyarakat masih tetap dapat melakukan penukaran Uang Tidak Layak Edar (UTLE) melalui seluruh perbankan yang terdapat di Kabupaten Jayawijaya," ujarnya.
Dia menjelaskan kehadiran Bank Indonesia dan BPD Papua mampu meningkatkan kepedulian masyarakat terkait keaslian uang rupiah dan menyerap Uang Tidak Layak Edar (UTLE) yang beredar di masyarakat dengan optimal.
Kantor Perwakilan BI Provinsi Papua bekerja sama dengan PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua Kantor Cabang Wamena selaku bank pengelola kas titipan di Kabupaten Jayawijaya melakukan layanan penukaran uang dan edukasi tentang ciri-ciri keaslian uang Rupiah kepada masyarakat pada acara Festival Budaya Lembah Baliem yang diselenggarakan pada 7-10 Agustus 2019 di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Naek mengatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk pelaksanaan tugas Kantor BI di Provinsi Papua untuk memastikan masyarakat di seluruh Papua dapat memperoleh Uang Layak Edar (ULE).