Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua membangun fasilitas sarana air bersih melalui Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang tersebar di 15 kampung dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat asli Papua.
"15 kampung mendapat program Pamsimas dengan rincian 12 dibiayai APBN dan tiga dari Pemkab Biak Numfor," kata Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Biak Edwin Oridek Rumbewas MM yang dihubungi di Biak, Kamis.
Edwin mengatakan program Pamsimas di berbagai kampung dapat dipastikan manfaatnya langsung dirasakan masyarakat.
Ia mengatakan program Pamsimas III dilaksanakan untuk mendukung dua agenda nasional yaitu untuk meningkatkan cakupan penduduk terhadap pelayanan air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan, yakni 100 persen akses air minum dan 100 persen akses sanitasi total berbasis masyarakat
Edwin mengakui, komitmen fasilitator program Pamsimas dalam mendampingi desa sasaran, dapat dilihat dari keberlanjutan program tersebut.
"Masyarakat yang belum terlayani akses air minum dan sanitasi sebagian besar adalah masyarakat berpenghasilan rendah bermukim di perdesaan dan pinggiran kota," katanya.
Jika kondisi air minum dan sanitasi buruk menurut Edwin, akan sangat berdampak pada kesehatan masyarakat, salah satunya kasus stunting atau kekerdilan.
"Hasil penelitian bahwa 30 persen kejadian stunting terjadi karena buruknya air minum dan sanitasi, dan 43 persen terjadi pada keluarga miskin," ungkapnya.
Edwin Oridek mengatakan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 pemerintah meluncurkan Program Nasional Akses Universal Air Minum dan Sanitasi Tahun 2019 dengan capaian target 100 persen akses air minum dan sanitasi bagi seluruh penduduk Indonesia.
"Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) telah menjadi salah satu program andalan nasional untuk meningkatkan akses penduduk perdesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak dengan pendekatan berbasis masyarakat," katanya.
Sebanyak 15 kampung penerima manfaat program Pamsimas tahun 2019 tersebar di berbagai distrik daratan di Kabupaten Biak Numfor.
"15 kampung mendapat program Pamsimas dengan rincian 12 dibiayai APBN dan tiga dari Pemkab Biak Numfor," kata Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Biak Edwin Oridek Rumbewas MM yang dihubungi di Biak, Kamis.
Edwin mengatakan program Pamsimas di berbagai kampung dapat dipastikan manfaatnya langsung dirasakan masyarakat.
Ia mengatakan program Pamsimas III dilaksanakan untuk mendukung dua agenda nasional yaitu untuk meningkatkan cakupan penduduk terhadap pelayanan air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan, yakni 100 persen akses air minum dan 100 persen akses sanitasi total berbasis masyarakat
Edwin mengakui, komitmen fasilitator program Pamsimas dalam mendampingi desa sasaran, dapat dilihat dari keberlanjutan program tersebut.
"Masyarakat yang belum terlayani akses air minum dan sanitasi sebagian besar adalah masyarakat berpenghasilan rendah bermukim di perdesaan dan pinggiran kota," katanya.
Jika kondisi air minum dan sanitasi buruk menurut Edwin, akan sangat berdampak pada kesehatan masyarakat, salah satunya kasus stunting atau kekerdilan.
"Hasil penelitian bahwa 30 persen kejadian stunting terjadi karena buruknya air minum dan sanitasi, dan 43 persen terjadi pada keluarga miskin," ungkapnya.
Edwin Oridek mengatakan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 pemerintah meluncurkan Program Nasional Akses Universal Air Minum dan Sanitasi Tahun 2019 dengan capaian target 100 persen akses air minum dan sanitasi bagi seluruh penduduk Indonesia.
"Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) telah menjadi salah satu program andalan nasional untuk meningkatkan akses penduduk perdesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak dengan pendekatan berbasis masyarakat," katanya.
Sebanyak 15 kampung penerima manfaat program Pamsimas tahun 2019 tersebar di berbagai distrik daratan di Kabupaten Biak Numfor.