Jayapura (ANTARA) - PT PLN Unit Wilayah Papua dan Papua Barat mengalami kerugian hingga Rp1,9 miliar akibat unjuk rasa berujung anarkis yang terjadi pada Kamis (29/8).

Juru Bicara PT PLN Unit Wilayah Papua dan Papua Barat Septian Pudjiyanto di Jayapura, Senin, mengenai kondisi Papua terkini, mengatakan kerugian tersebut belum terhitung dari kwh yang tidak tersalurkan karena padamnya listrik di Jayapura.

"Kerugian tersebut, terjadi karena kerusakan mencakup travo, jaringan tegangan menengah 20 KV, jaringan tegangan rendah, sambungan kabel rumah dan meteran di rumah warga yang mengalami kebakaran," katanya.

Menurut Septian, akibat hal tersebut, PLN sempat melakukan pemadaman untuk mencegah kerusakan meluas.

"Beberapa infrastruktur PLN mengalami kerusakan di beberapa titik, paling parah di Pelabuhan Jayapura, Kelurahan Argapura dan Entrop," jelasnya.

Mengenai kondisi Papua terkini, ia menjelaskan jaringan sudah 100 persen pulih, meskipun pada waktu unjuk rasa terdapat pemadaman karena keadaan darurat untuk menghindari kerusakan yang lebih luas.

"Kini kondisi seluruh pembangkit listrik di Jayapura dalam kondisi aman dan telah dilakukan penjagaan dari aparat keamanan," katanya lagi.

Dia menambahkan sedangkan untuk kompensasi bagi warga yang terdampak unjuk rasa tersebut, pihaknya belum dapat memastikan karena masih harus berkoordinasi dengan beberapa pihak.

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024