Jayapura (ANTARA) - Otoritas Bandara Ilaga yang berada di ibu kota Kabupaten Puncak, Papua, melayani 60 kali penerbangan dari dan ke Ilaga setiap hari.

"Tingginya aktivitas di bandara tersebut disebabkan pesawat merupakan transportasi utama dari dan ke wilayah tersebut," kata Kepala Bandara Ilaga Herman Sujito kepada Antara di Jayapura, Sabtu petang.

Herman yang dihubungi melalui telepon selularnya mengakui aktivitas di bandara tersebut cukup tinggi karena hanya dapat didarati pesawat jenis Twin Otter dan Caravan.

Operasional bandara lebih banyak berlangsung mulai pukul 07.00-12.00 WIT, 

"Setelah itu jarang ada pesawat yang berani terbang ke Ilaga karena kondisi alam terkadang tidak memungkinkan untuk terbang di atas jam 12.00 WIT," katanya.

Ketika ditanya apakah ada dampak dari insiden pesawat milik PT Carpediem yang mengalami hilang kontak dalam penerbangan Timika - Ilaga, Rabu (18/9), Herman mengaku tidak ada dan aktivitas di bandara itu berlangsung normal.

“Tidak ada dampak terhadap aktivitas penerbangan di Ilaga karena semua tergantung cuaca, “ kata Herman.

Ia mengatakan tim SAR masih melakukan pencarian terhadap pesawat Twin Otter yang mengangkut empat orang termasuk satu penumpang.

Pesawat dengan kode penerbangan PK-CDC yang dipiloti Dasep itu dilaporkan hilang kontak saat menuju Ilaga.

Penerbangan Timika-Ilaga dapat ditempuh sekitar 25 menit.

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024