Wamena (ANTARA) - Sedikitnya 685 warga yang melarikan diri (eksodus) pascakerusuhan 23 September 2019 sudah kembali ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Kepala Detasemen TNI AU Wamena PNB Arief Sudjatmiko di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Rabu, mengatakan 685 warga itu kembali dengan menggunakan Hercules.
Sebelumnya jumlah pengungsi yang kembali ke Wamena adalah 817 jiwa, tetapi setelah terjadi penikaman di Pasar Wouma pada 12 Oktober, sebanyak 132 warga kembali ke luar dari Wamena.
"Jadi 817 dikurangi 132 itu riil pengungsi yang sudah kembali ke Wamena menggunakan pesawat Hercules," katanya menanggapi situasi Papua terkini.
Ia mengatakan layanan kemanusiaan yang sebelumnya diberikan melalui bantuan penerbangan herkules bagi pengungsi, sudah terhenti sejak 24 Oktober.
"Hercules yang tadi mengangkut 128 orang itu bukan khusus untuk penjemputan pengungsi. Tetapi karena mendapat perintah mendukung, mengangkut pengungsi kembali dari Jayapura ke Wamena," katanya.
Jumlah pengungsi yang kembali ke Wamena ini belum termasuk mereka yang menggunakan jasa penerbangan sipil.
Saat ini penerbangan hercules sudah berjalan normal yaitu mengangkut pergeseran pasukan, termasuk membantu pemerintah mendistribusikan bahan pokok dan bahan bangunan.
Ia mengharapkan, pengembalian pengungsi ke wilayah Jayawijaya yang sudah kondusif, bisa menormalkan kembali kondisi perekonomian yang ada.
Kepala Detasemen TNI AU Wamena PNB Arief Sudjatmiko di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Rabu, mengatakan 685 warga itu kembali dengan menggunakan Hercules.
Sebelumnya jumlah pengungsi yang kembali ke Wamena adalah 817 jiwa, tetapi setelah terjadi penikaman di Pasar Wouma pada 12 Oktober, sebanyak 132 warga kembali ke luar dari Wamena.
"Jadi 817 dikurangi 132 itu riil pengungsi yang sudah kembali ke Wamena menggunakan pesawat Hercules," katanya menanggapi situasi Papua terkini.
Ia mengatakan layanan kemanusiaan yang sebelumnya diberikan melalui bantuan penerbangan herkules bagi pengungsi, sudah terhenti sejak 24 Oktober.
"Hercules yang tadi mengangkut 128 orang itu bukan khusus untuk penjemputan pengungsi. Tetapi karena mendapat perintah mendukung, mengangkut pengungsi kembali dari Jayapura ke Wamena," katanya.
Jumlah pengungsi yang kembali ke Wamena ini belum termasuk mereka yang menggunakan jasa penerbangan sipil.
Saat ini penerbangan hercules sudah berjalan normal yaitu mengangkut pergeseran pasukan, termasuk membantu pemerintah mendistribusikan bahan pokok dan bahan bangunan.
Ia mengharapkan, pengembalian pengungsi ke wilayah Jayawijaya yang sudah kondusif, bisa menormalkan kembali kondisi perekonomian yang ada.