Jakarta (ANTARA) - Kabag Penum Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan Polri tengah menyelidiki indikasi adanya dana desa yang
digunakan untuk membantu kelompok kriminal bersenjata (KKB).
"Mengenai hal tersebut, sampai hari ini masih bersifat indikasi dan dugaan. Oleh karenanya sedang dilakukan penyelidikan lebih mendalam," kata Kabag Penum Polri Kombes Asep Adi Saputra, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.
Asep mengatakan Polri juga menggandeng Pusat Pelaporan Analisis Transaksi dan Keuangan (PPATK) dan Pemerintah Provinsi Papua untuk mendalami informasi tersebut.
"Kami bekerja sama dengan PPATK dan pihak Pemprov Papua. Untuk itu kami masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut mengenai dugaan penggunaan dana desa yang tidak semestinya," katanya.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw sebelumnya mengakui adanya indikasi dana desa yang digunakan untuk membantu kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Dia pun mewanti-wanti para kades yang terbukti menyalahgunakan dana desa akan diproses secara hukum.
"Indikasi itu kami temukan di lapangan," kata Paulus Waterpauw.
digunakan untuk membantu kelompok kriminal bersenjata (KKB).
"Mengenai hal tersebut, sampai hari ini masih bersifat indikasi dan dugaan. Oleh karenanya sedang dilakukan penyelidikan lebih mendalam," kata Kabag Penum Polri Kombes Asep Adi Saputra, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.
Asep mengatakan Polri juga menggandeng Pusat Pelaporan Analisis Transaksi dan Keuangan (PPATK) dan Pemerintah Provinsi Papua untuk mendalami informasi tersebut.
"Kami bekerja sama dengan PPATK dan pihak Pemprov Papua. Untuk itu kami masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut mengenai dugaan penggunaan dana desa yang tidak semestinya," katanya.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw sebelumnya mengakui adanya indikasi dana desa yang digunakan untuk membantu kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Dia pun mewanti-wanti para kades yang terbukti menyalahgunakan dana desa akan diproses secara hukum.
"Indikasi itu kami temukan di lapangan," kata Paulus Waterpauw.