Jayapura (ANTARA) -
Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindakop) Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua terus mendorong masyarakat orang asli Papua untuk mengembangkan  industri kopi di daerahnya.
 
"Pengembangan industri kopi ini di Yahukimo, kita rencanakan pada bulan ini bupati bisa meresmikannya, Nanti kita sediakan lahan kopinya di Distrik Kurima, tapi kedudukan industri kopinya di Distrik Tangma," kata Kadisperindakop Yahukimo, Yulius Paulus Agaki ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Senin.

Menurut Yulius, mesin untuk mengolah kopi di Yahukimo telah dimiliki masyarakat yang telah tergabung dalam wadah usaha koperasi.

"Kami juga sudah siap satu gudang untuk menampung kopi yang diproduksi, dan inilah yang akan diresmikan oleh bupati dalam waktu dekat ini," ujar Yulius.

Dia mengatakan, kopi di Distrik Tangma ini kopinya sangat unggul dan berbeda jika dibandingkan dengan kopi-kopi yang ada disejumlah daerah Papua lainnya, terutama di wilayah pegunungan yang komoditasnya kopi arabika,

"Kopi Tangma ini sangat bagus sekali dan sementara ini kami berupaya untuk memajukan industri kopi," ujarnya.

Ia mengatakan pengembangan kopi ini berangkat dari ide yang diminati masyarakat sehingga perlu didorong untuk dikembangkan menjadi usaha bersama masyarakat setempat.

Hingga kini, menurut dia, kopi asal Tangma dan kopi Kurima pemasarannya  didrop ke kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya lalu langsung diolah sampai menjadi bahan jadi.
 
Saat ini Pemkab Yahukimo, lanjutnya,  berupaya untuk senantiasa memproduksi kopi lokal karena dua distrik  di Yahukimo, tidak lagi mengirimnya ke Wamena untuk diproduksi disana.

"Sementara ini kami sedang mengurusi industri Penyimpangan rumah tangganya (IPRT), sementara kami urus itu, dan apabila itu sudah keluar maka kami bisa jual ke semua kabupaten di sekitar Yahukimo," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan mengupayakan pembuatan ijin produksi dari instansi terkait lainnya seperti Balai POM dan juga ijin dari Pemerintah Provinsi Papua.

"Saya sangat yakin sekali jika kopi dari kedua distrik ini diproduksi dan ketika orang menikmati rasanya sangat berbeda dengan aroma kopi lainnya," harap Kadisperinkop..

 

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024