Jayapura (ANTARA) - Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Papua segera mengecek keberadaan enam mahasiswa Bumi Cenderawasih yang kuliah di China tengah menjalani observasi di Natuna untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Kepala Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Provinsi Papua Aryoko Rumaropen kepada ANTARA di Jayapura, Kamis, mengatakan pasalnya, pihaknya mencatat 29 mahasiswa yang dibiayai oleh pemerintah provinsi setempat, 26 di antaranya telah kembali ke kampung halaman.
"Sedangkan tiga mahasiswa sisanya seharusnya pulang ke Jayapura dengan tiket tanggal 4 dan 7 Februari, namun pada akhir Januari pemerintah sudah menutup penerbangan dari dan ke Tiongkok," katanya.
Menurut Aryoko, sehingga pihaknya akan mengecek kembali keenam mahasiswa yang tercatat tengah dikarantina di Natuna.
"Permasalahannya, semua mahasiswa Papua yang dibiayai pemerintah provinsi yang datang dan keluar tercatat dan sepengetahuan kami," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya tidak dapat memberikan keterangan yang jelas mengenai keenam mahasiswa tersebut karena memang tidak ada datanya.
"Jadi kami masih berupaya mengkonfirmasi identitas keenam mahasiswa tersebut," katanya lagi.
Sekadar diketahui, keenam mahasiswa Papua ini diungsikan kembali ke Indonesia di Natuna untuk menjalani observasi selama 14 hari dari tim gabungan pemerintah, Kemenkes, BNPB, Kemenlu, Kemendikbud dan Kemenhan guna mencegah terjangkit virus Corona.
Kepala Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Provinsi Papua Aryoko Rumaropen kepada ANTARA di Jayapura, Kamis, mengatakan pasalnya, pihaknya mencatat 29 mahasiswa yang dibiayai oleh pemerintah provinsi setempat, 26 di antaranya telah kembali ke kampung halaman.
"Sedangkan tiga mahasiswa sisanya seharusnya pulang ke Jayapura dengan tiket tanggal 4 dan 7 Februari, namun pada akhir Januari pemerintah sudah menutup penerbangan dari dan ke Tiongkok," katanya.
Menurut Aryoko, sehingga pihaknya akan mengecek kembali keenam mahasiswa yang tercatat tengah dikarantina di Natuna.
"Permasalahannya, semua mahasiswa Papua yang dibiayai pemerintah provinsi yang datang dan keluar tercatat dan sepengetahuan kami," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya tidak dapat memberikan keterangan yang jelas mengenai keenam mahasiswa tersebut karena memang tidak ada datanya.
"Jadi kami masih berupaya mengkonfirmasi identitas keenam mahasiswa tersebut," katanya lagi.
Sekadar diketahui, keenam mahasiswa Papua ini diungsikan kembali ke Indonesia di Natuna untuk menjalani observasi selama 14 hari dari tim gabungan pemerintah, Kemenkes, BNPB, Kemenlu, Kemendikbud dan Kemenhan guna mencegah terjangkit virus Corona.