Jayapura (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Papua menyatakan perekonomian Provinsi Papua pada triwulan pertama 2025 mengalami pertumbuhan sebesar 3,91 persen secara year on year (y-o-y) jika dibandingkan 2024.
Kepala BPS Papua Adiana Helena Carolina di Jayapura, Senin, mengatakan pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha, kecuali lapangan usaha konstruksi.
“Pertumbuhan tertinggi dialami oleh lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib yang tumbuh sebesar 8,14 persen,” katanya.
Menurut Adriana, kemudian diikuti oleh lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 5,67 persen.
“Lalu lapangan usaha jasa perusahaan sebesar 4,79 persen, lapangan usaha pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang sebesar 4,68 persen, serta lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 4,35 persen,” ujarnya.
Dia menjelaskan ekonomi Provinsi Papua triwulan pertama 2025 terhadap triwulan sebelumnya terkontraksi sebesar minus 1,53 persen quarter-to-quarter (q-to-q).
“Dari sisi produksi, lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami kontraksi terdalam sebesar minus 8,14 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah mengalami kontraksi terdalam sebesar minus 24,04 persen,” katanya.
Dia menambahkan dari sisi produksi, struktur ekonomi Provinsi Papua pada triwulan pertama 2025 masih didominasi oleh lapangan usaha konstruksi yang tercatat sebesar 19,39 persen.
"Sedangkan dari sisi pengeluaran didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga, yaitu sebesar 55,13 persen," ujarnya.