Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Papua Nugini (PNG) menutup perbatasannya dengan Indonesia di Wutung guna mengantisipasi penyebaran virus corona.
"Memang benar PNG sudah menutup perbatasan sejak 30 Januari lalu," kata Konsul Indonesia di Vanimo, Abraham Lebelauw, kepada ANTARA, di Jayapura, Sabtu.
Ia katakan, akibat penutupan tersebut menyebabkan warga negara PNG yang sedang berada di Indonesia tidak bisa kembali ke negaranya. Penutupan pintu perbatasan oleh PNG itu juga dilakukan secara resiprokal oleh Indonesia.
Lebelauw mengakui tidak memiliki data pasti tentang berapa banyak warga negara PNG yang tidak bisa kembali ke negaranya akibat penutupan tapal batas.
Sementara itu Kepala Pos Lintas Batas Negara Skouw, Yan Numberi, secara terpisah mengaku, pintu PLBN Skouw juga ditutup.
“Belum dapat dipastikan sampai kapan penutupan itu dilakukan karena kami menunggu PNG membuka batas terlebih dahulu,” kata Numberi.
Ia mengatakan, PLBN Skouw sudah dilengkapi dengan pemindai temperatur tubuh manusia. "Karena itu setiap orang yang masuk melalui PLBN Skouw dipastikan melewati alat tersebu," kata Numberi.
"Memang benar PNG sudah menutup perbatasan sejak 30 Januari lalu," kata Konsul Indonesia di Vanimo, Abraham Lebelauw, kepada ANTARA, di Jayapura, Sabtu.
Ia katakan, akibat penutupan tersebut menyebabkan warga negara PNG yang sedang berada di Indonesia tidak bisa kembali ke negaranya. Penutupan pintu perbatasan oleh PNG itu juga dilakukan secara resiprokal oleh Indonesia.
Lebelauw mengakui tidak memiliki data pasti tentang berapa banyak warga negara PNG yang tidak bisa kembali ke negaranya akibat penutupan tapal batas.
Sementara itu Kepala Pos Lintas Batas Negara Skouw, Yan Numberi, secara terpisah mengaku, pintu PLBN Skouw juga ditutup.
“Belum dapat dipastikan sampai kapan penutupan itu dilakukan karena kami menunggu PNG membuka batas terlebih dahulu,” kata Numberi.
Ia mengatakan, PLBN Skouw sudah dilengkapi dengan pemindai temperatur tubuh manusia. "Karena itu setiap orang yang masuk melalui PLBN Skouw dipastikan melewati alat tersebu," kata Numberi.