Timika (ANTARA) - Pembangkit Listrik Tenaga Minyak dan Gas (PLTMG) Pomako berkapasitas 10 megawatt kini mulai memasok daya ke PT PLN (Persero) Area Timika untuk melistriki Kota Timika dan sekitarnya.
Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Timika Hotman Ambarita kepada Antara di Timika, Kamis, mengatakan bahwa sejak Jumat (21/2) PLTMG Pomako telah menyuplai daya sekitar 8 megawatt ke dua gardu hubung yang ada di Kota Timika yaitu gardu hubung depan RSUD Mimika dan gardu hubung Timika Jaya SP2.
"Untuk suplai daya dari PLTMG Pomako sekarang dilakukan secara bertahap. Saat ini sudah sekitar 80 persen daya dari sana masuk ke gardu hubung RSUD Mimika dan SP2. Ini masih proses test mesin dan akan dilakukan sampai 28 Februari. Setelah itu akan distop dulu untuk dilakukan evaluasi. Jika semuanya tidak ada masalah maka akan diterbitkan surat layak operasi," jelas Hotman.
Sehubungan dengan pengetesan mesin PLTMG Pomako tersebut, PLN UP3 Timika meminta pemahaman konsumen pengguna listrik di Kota Timika lantaran bisa saja terjadi pemadaman terencana atau gangguan teknis lainnya.
Kondisi seperti itu, kata Hotman, terjadi pada Minggu (23/2) dimana sempat terjadi pemadaman listrik di beberapa wilayah di Kota Timika.
"Pemadaman yang terjadi pada Minggu (23/2) itu memang akibat dari test mesin PLTMG Pomako. Tegangan daya dari PLTMG Pomako harus disinkronkan dengan tegangan daya suplai dari PLTD. Ada beberapa titik terjadi drop tegangan seperti di SP2, SP5 dan lainnya," jelas Hotman.
Adapun pemadaman listrik yang terjadi di seluruh Kota Timika pada Senin (24/2) malam, demikian Hotman, murni karena terjadi gangguan teknis pada trafo listrik di dekat Masjid Agung Babussalam Timika dan pada tiang listrik di depan Kantor PLN UP3 Timika.
"Untuk memperbaiki itu maka kami harus potong-potong terlebih dahulu, sebab beban itu tidak bisa masuk sekaligus, tetapi harus bertahap. Kami mohon maaf atas kejadian itu karena di luar prediksi kami. Pemadaman yang terjadi pada Senin (24/2) malam itu bukan karena gangguan di mesin pembangkit, bukan juga karena stok solar habis, tapi murni karena gangguan teknis," ujarnya.
Hotman berharap dengan dilakukan uji coba mesin PLTMG Pomako maka ke depan kebutuhan listrik di Kota Timika dan sekitarnya tercukupi.
Apalagi mulai 2021 PT Indonesia Power, anak perusahaan PLN yang menangani pembangunan proyek PLTMG Pomako akan membangun lagi kapasitas 4x10 megawatt di lokasi kawasan Pelabuhan Pomako.
PLTMG Pomako sendiri keseluruhannya direncanakan sampai 50 megawatt.
Hotman mengatakan pembangunan PLTMG Pomako tersebut untuk mendukung ketersediaan listrik di Kota Timika menghadapi ajang PON XX Papua pada Oktober-November mendatang.
"Kami berharap 10 megawatt yang sudah terbangun sekarang ini sudah bisa dioperasikan sebelum kegiatan Pesparawi se Tanah Papua di Timika pada bulan Juni. Tapi kalaupun itu belum bisa beroperasi maka daya yang tersedia di PLTD Timika saat ini masih mampu," jelas Hotman.
Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Timika Hotman Ambarita kepada Antara di Timika, Kamis, mengatakan bahwa sejak Jumat (21/2) PLTMG Pomako telah menyuplai daya sekitar 8 megawatt ke dua gardu hubung yang ada di Kota Timika yaitu gardu hubung depan RSUD Mimika dan gardu hubung Timika Jaya SP2.
"Untuk suplai daya dari PLTMG Pomako sekarang dilakukan secara bertahap. Saat ini sudah sekitar 80 persen daya dari sana masuk ke gardu hubung RSUD Mimika dan SP2. Ini masih proses test mesin dan akan dilakukan sampai 28 Februari. Setelah itu akan distop dulu untuk dilakukan evaluasi. Jika semuanya tidak ada masalah maka akan diterbitkan surat layak operasi," jelas Hotman.
Sehubungan dengan pengetesan mesin PLTMG Pomako tersebut, PLN UP3 Timika meminta pemahaman konsumen pengguna listrik di Kota Timika lantaran bisa saja terjadi pemadaman terencana atau gangguan teknis lainnya.
Kondisi seperti itu, kata Hotman, terjadi pada Minggu (23/2) dimana sempat terjadi pemadaman listrik di beberapa wilayah di Kota Timika.
"Pemadaman yang terjadi pada Minggu (23/2) itu memang akibat dari test mesin PLTMG Pomako. Tegangan daya dari PLTMG Pomako harus disinkronkan dengan tegangan daya suplai dari PLTD. Ada beberapa titik terjadi drop tegangan seperti di SP2, SP5 dan lainnya," jelas Hotman.
Adapun pemadaman listrik yang terjadi di seluruh Kota Timika pada Senin (24/2) malam, demikian Hotman, murni karena terjadi gangguan teknis pada trafo listrik di dekat Masjid Agung Babussalam Timika dan pada tiang listrik di depan Kantor PLN UP3 Timika.
"Untuk memperbaiki itu maka kami harus potong-potong terlebih dahulu, sebab beban itu tidak bisa masuk sekaligus, tetapi harus bertahap. Kami mohon maaf atas kejadian itu karena di luar prediksi kami. Pemadaman yang terjadi pada Senin (24/2) malam itu bukan karena gangguan di mesin pembangkit, bukan juga karena stok solar habis, tapi murni karena gangguan teknis," ujarnya.
Hotman berharap dengan dilakukan uji coba mesin PLTMG Pomako maka ke depan kebutuhan listrik di Kota Timika dan sekitarnya tercukupi.
Apalagi mulai 2021 PT Indonesia Power, anak perusahaan PLN yang menangani pembangunan proyek PLTMG Pomako akan membangun lagi kapasitas 4x10 megawatt di lokasi kawasan Pelabuhan Pomako.
PLTMG Pomako sendiri keseluruhannya direncanakan sampai 50 megawatt.
Hotman mengatakan pembangunan PLTMG Pomako tersebut untuk mendukung ketersediaan listrik di Kota Timika menghadapi ajang PON XX Papua pada Oktober-November mendatang.
"Kami berharap 10 megawatt yang sudah terbangun sekarang ini sudah bisa dioperasikan sebelum kegiatan Pesparawi se Tanah Papua di Timika pada bulan Juni. Tapi kalaupun itu belum bisa beroperasi maka daya yang tersedia di PLTD Timika saat ini masih mampu," jelas Hotman.