Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua menyubsidi penerbangan Dimonim Air untuk menjangkau sekitar lima distrik yang sulit dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun empat.
Bupati Tolikara Usman G Wanimbo melalui telepon selulernya, Sabtu, mengatakan penandatanganan kesepakatan bersama dengan maskapai perintis sudah dilakukan.
"Ada penerbangan dari Karubaga ke Distrik Dow, Wari, Igiam dan dua distrik lainnya. Ini selain penumpang tetapi juga kargo. Penerbangan sudah jalan lama sejak saya menjabat," katanya.
Selain subsidi dari pemerintah kabupaten, masyarakat Tolikara juga mendapat subsidi penerbangan dari pemerintah pusat yaitu dengan maskapai Susi Air.
"Ada juga penerbangan subsidi dari Kabupaten Jayapura-Karubaga (Tolikara) dan sebaliknya, serta Jayawijaya-Karubaga," katanya.
Usman mengatakan pembangunan jalan dan lapangan terbang (lapter) menjadi prioritas sebab akses pendistribusian barang ke Tolikara hanya bisa dilakukan melalui jalur udara dan darat.
Jika pemerintah hanya memperhatikan pembangunan jalan tanpa melihat lapter maka sangat berpotensi sulitnya pendistribusian barang atau kebutuhan pokok kepada masyarakat.
"Tolikara inikan rawan longsor dan juga menjadi pusat gempa bumi, jadi lapangan perintis harus dibangun supaya kalau jalan putus karena longsor, kita bisa pakai pesawat kecil ke luar atau tempat lain," katanya.
Bupati Tolikara Usman G Wanimbo melalui telepon selulernya, Sabtu, mengatakan penandatanganan kesepakatan bersama dengan maskapai perintis sudah dilakukan.
"Ada penerbangan dari Karubaga ke Distrik Dow, Wari, Igiam dan dua distrik lainnya. Ini selain penumpang tetapi juga kargo. Penerbangan sudah jalan lama sejak saya menjabat," katanya.
Selain subsidi dari pemerintah kabupaten, masyarakat Tolikara juga mendapat subsidi penerbangan dari pemerintah pusat yaitu dengan maskapai Susi Air.
"Ada juga penerbangan subsidi dari Kabupaten Jayapura-Karubaga (Tolikara) dan sebaliknya, serta Jayawijaya-Karubaga," katanya.
Usman mengatakan pembangunan jalan dan lapangan terbang (lapter) menjadi prioritas sebab akses pendistribusian barang ke Tolikara hanya bisa dilakukan melalui jalur udara dan darat.
Jika pemerintah hanya memperhatikan pembangunan jalan tanpa melihat lapter maka sangat berpotensi sulitnya pendistribusian barang atau kebutuhan pokok kepada masyarakat.
"Tolikara inikan rawan longsor dan juga menjadi pusat gempa bumi, jadi lapangan perintis harus dibangun supaya kalau jalan putus karena longsor, kita bisa pakai pesawat kecil ke luar atau tempat lain," katanya.