Gowa (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan melakukan kajian untuk persiapan rumah sakit rujukan penanganan virus corona jenis baru (COVID-19) di daerah itu.
Sekretaris Daerah Pemkab Gowa Muchlis melalui keterangan resminya di Gowa, Kamis, mengatakan rencana menjadikan rumah sakit swasta sebagai rujukan COVID-19 di daerah itu masih dalam pengkajian.
"Saat ini masih dalam tahap pengkajian dan tidak terlalu lama lagi akan ada hasil dari pengkajian itu. Yang pasti ini tidak akan lama," ujarnya.
Ia mengatakan Kabupaten Gowa yang merupakan daerah penyangga ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan itu jumlah pasien COVID-19 menjadi yang terbanyak kedua setelah Makassar.
Data terbaru, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) 280 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) 116, dan pasien positif COVID-19 tercatat 22 orang.
Muchlis menyatakan semua pasien, baik ODP, PDP, maupun positif COVID-19 sebagian besar terpapar langsung dari kontak fisik pasien COVID-19 Makassar.
"Jumlah pasien yang berkaitan COVID-19 di Gowa terbanyak kedua dan rumah sakit rujukan di Makassar, seperti RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar adalah satu-satunya, sehingga tidak akan maksimal. Karenanya, mengkaji untuk menjadikan satu rumah sakit di Gowa sebagai rujukan itu sangat penting," katanya.
Ia menerangkan saat ini pihaknya sedang melakukan hitung-hitungan, beberapa peralatan akan ditambahkan untuk bisa dijadikan rumah sakit penyangga rujukan.
Ia berharap, saran dan masukan dari pemerintah provinsi untuk tim gugus tugas Kabupaten Gowa, termasuk seluruh kerja dan upaya penanganan yang dilakukan di daerah itu sehingga Gowa senantiasa dalam pemantauan gugus tugas provinsi.
Sekretaris Daerah Pemkab Gowa Muchlis melalui keterangan resminya di Gowa, Kamis, mengatakan rencana menjadikan rumah sakit swasta sebagai rujukan COVID-19 di daerah itu masih dalam pengkajian.
"Saat ini masih dalam tahap pengkajian dan tidak terlalu lama lagi akan ada hasil dari pengkajian itu. Yang pasti ini tidak akan lama," ujarnya.
Ia mengatakan Kabupaten Gowa yang merupakan daerah penyangga ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan itu jumlah pasien COVID-19 menjadi yang terbanyak kedua setelah Makassar.
Data terbaru, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) 280 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) 116, dan pasien positif COVID-19 tercatat 22 orang.
Muchlis menyatakan semua pasien, baik ODP, PDP, maupun positif COVID-19 sebagian besar terpapar langsung dari kontak fisik pasien COVID-19 Makassar.
"Jumlah pasien yang berkaitan COVID-19 di Gowa terbanyak kedua dan rumah sakit rujukan di Makassar, seperti RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar adalah satu-satunya, sehingga tidak akan maksimal. Karenanya, mengkaji untuk menjadikan satu rumah sakit di Gowa sebagai rujukan itu sangat penting," katanya.
Ia menerangkan saat ini pihaknya sedang melakukan hitung-hitungan, beberapa peralatan akan ditambahkan untuk bisa dijadikan rumah sakit penyangga rujukan.
Ia berharap, saran dan masukan dari pemerintah provinsi untuk tim gugus tugas Kabupaten Gowa, termasuk seluruh kerja dan upaya penanganan yang dilakukan di daerah itu sehingga Gowa senantiasa dalam pemantauan gugus tugas provinsi.