Jakarta (ANTARA) - Pertandingan divisi kedua Liga Jepang antara Fagiano Okayama menjamu Giravanz Kitakyushu yang dimainkan di Stadion City Light, Okayama, Jumat malam, menandai kembalinya pada suporter ke stadion di era pandemi COVID-19.
Pada pertandingan tersebut, tim tamu Kitakyushu mendulang kemenangan 2-0 berkat gol yang diukir Daigo Takahashi pada menit ke-61, serta gol yang dikemas pemain pengganti Ryo Sato yang disumbangkan pada menit ke-63, demikian dipantau melalui siaran langsung di Jakarta.
Kemenangan itu mendongkrak Kitakyushu untuk naik ke peringkat ketiga dengan sembilan poin, sedangkan Okayama harus turun ke peringkat ketujuh dengan lima poin.
Kompetisi strata kedua Jepang harus dihentikan karena pandemi setelah baru memainkan pertandingan pembukaan pada 23 Februari. Operator kompetisi (J League) kemudian memutuskan meneruskan liga pada 2 Juni, namun pertandingan-pertandingan harus dimainkan tanpa kehadiran penonton.
Setelah memainkan putaran kedua dan ketiga liga tanpa kehadiran penonton, J League kemudian mengambil keputusan untuk mengizinkan para penonton datang ke stadion, dengan persyaratan hanya maksimal 5.000 orang yang diizinkan datang atau sejumlah 50 persen kapasitas stadion, tergantung syarat mana yang terpenuhi lebih dulu.
Kebijakan untuk mengizinkan penonton mendatangi stadion juga akan diterapkan pada strata tertinggi Liga Jepang, J1. J1 juga sudah melanjutkan kompetisi yang terhenti sejak Februari silam pada 4 Juli, dan telah memainkan tiga putaran pertandingan.
Pada pertandingan tersebut, tim tamu Kitakyushu mendulang kemenangan 2-0 berkat gol yang diukir Daigo Takahashi pada menit ke-61, serta gol yang dikemas pemain pengganti Ryo Sato yang disumbangkan pada menit ke-63, demikian dipantau melalui siaran langsung di Jakarta.
Kemenangan itu mendongkrak Kitakyushu untuk naik ke peringkat ketiga dengan sembilan poin, sedangkan Okayama harus turun ke peringkat ketujuh dengan lima poin.
Kompetisi strata kedua Jepang harus dihentikan karena pandemi setelah baru memainkan pertandingan pembukaan pada 23 Februari. Operator kompetisi (J League) kemudian memutuskan meneruskan liga pada 2 Juni, namun pertandingan-pertandingan harus dimainkan tanpa kehadiran penonton.
Setelah memainkan putaran kedua dan ketiga liga tanpa kehadiran penonton, J League kemudian mengambil keputusan untuk mengizinkan para penonton datang ke stadion, dengan persyaratan hanya maksimal 5.000 orang yang diizinkan datang atau sejumlah 50 persen kapasitas stadion, tergantung syarat mana yang terpenuhi lebih dulu.
Kebijakan untuk mengizinkan penonton mendatangi stadion juga akan diterapkan pada strata tertinggi Liga Jepang, J1. J1 juga sudah melanjutkan kompetisi yang terhenti sejak Februari silam pada 4 Juli, dan telah memainkan tiga putaran pertandingan.