Jayapura (ANTARA) - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Jayapura mencatat penerimaan negara dari sektor bea dan cukai di wilayah setempat untuk periode Januari-Februari telah mencapai Rp 150 juta dari target 2025 sebesar Rp 400 juta.
Kepala Bea dan Cukai Jayapura, Adeltus Lolok di Jayapura, Senin mengatakan, penerimaan pajak tersebut didominasi komoditas pertanian vanili asal PNG.
“Jumlah tersebut terdiri dari penerimaan bea masuk sebesar Rp99 juta kemudian ditambah dengan pajak lainnya Rp51 juta,” katanya.
Menurut Adeltus, dengan jumlah Rp150 juta tersebut baru mencapai 24 persen dari target 2025 yakni sebesar Rp400 juta.
“Kami optimistis bisa mencapai target tersebut hal ini berdasarkan data penerimaan pada dua tahun lalu Bea Cukai Jayapura mencapai target,” ujarnya.
Dia menjelaskan, importasi di wilayah kerja kebanyakan dari para pelaku impor vanili dan impor komoditas pertanian lainnya semuanya melalui perbatasan.
“Untuk itu kami sangat mendorong para pelaku usaha di Papua juga bisa melakukan ekspor yang berkelanjutan,” katanya.
Dia menambahkan, apalagi seperti diketahui pangsa pasar di wilayah perbatasan ini sangat menjanjikan.