Timika (ANTARA) - Nahkoda PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Timika, Papua baru sepekan berganti dari Hotman Ambarita kepada Marthinus Irianto Pasensi.

Irianto, demikian sapaan akrabnya, baru pertama kali bertugas di PLN Timika setelah melanglang buana bertugas di seantero Papua, bahkan sempat mencicipi kerja di wilayah PLN Makassar, Sulawesi Selatan.

Sebelum menduduki pucuk pimpinan dengan jabatan sebagai ManajerPLN UP3 Timika, lelaki kelahiran Manokwari pada 1975 yang menyelesaikan pendidikan terakhir di Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) jurusan teknik elektro pada 2000 itu sempat menjabat Manajer Perencanaan Sistem Kelistrikan pada Kantor Wilayah Papua dan Papua Barat di Jayapura.

Lahir dari orang tua yang berprofesi sebagai tentara pejuang Trikora, Irianto mengaku memiliki komitmen yang kuat untuk dapat melistriki seluruh wilayah Papua sampai di kampung-kampung pelosok.

"Sudah menjadi komtimen dan kerinduan saya untuk melistriki seluruh wilayah Papua. Apalagi ada peluang untuk itu melalui program 'Papua Terang'", katanya kepada Antara di Timika, Rabu.

Jika hanya mengandalkan hitungan bisnis, katanya, PLN tidak mungkin sanggup untuk melistriki seluruh wilayah Papua karena sudah pasti akan tekor ratusan miliar bahkan triliunan rupiah.

"Tugas utama PLN di Papua yaitu bagaimana azas keadilan sosial di bidang kelistrikan itu juga dirasakan dan dinikmati oleh warga Papua. Ada masyarakat yang berpuluh-puluh tahun hidupnya tidak pernah menikmati penerangan listrik. Kehadiran PLN di pelosok-pelosok melalui program 'Papua Terang' itu menandakan negara hadir untuk masyarakat setempat," ujarnya.

Irianto menyebut warga di pedalaman Papua begitu merindukan untuk menikmati penerangan listrik.

Salah satu contoh, katanya, saat PLN merealisasikan program 'Papua Terang' di wilayah Eragayam, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, seorang perawat senior yang bertugas di Puskesmas Eragayam menangis sambil mengucap syukur saat lampu listrik di kantornya menyala.

Untuk dapat melistriki seluruh wilayah Papua, menurut dia, PLN tidak bisa bekerja sendirian, namun membutuhkan sokongan dari berbagai pihak termasuk pemerintah daerah.

Dalam hidupnya, Irianto, ayah dari dua putra itu mengaku selalu berpijak pada motto bisa berguna bagi orang banyak.

"Ketika saya masuk kerja di PLN, tugas saya hanya satu sesuai dengan tupoksi perusahaan kami yaitu bagaimana perusahaan listrik ini bisa dinikmati oleh orang banyak. Dulu orang takut berurusan dengna PLN. Tapi sekarang paradigma itu mulai berubah. Kami jajaran PLN harus terus mendorong perubahan paradigma pelayanan kami yaitu memberikan suport atau servis luar biasa kepada pelanggan," tuturnya.

Irianto berharap warga Timika (pelanggan) tak perlu takut untuk mendatangi Kantor PLN setempat, termasuk juga dalam hal mengajukan komplain jika pelayanan yang diberikan kurang atau tidak memadai.

Masyarakat terutama pelanggan PLN, katanya, harus mendapatkan akses seluas-luasnya bagaimana mengurus penyambungan baru, penambahan daya, berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk mengurusi berbagai hal itu.

Ketika informasi tersebut diketahui publik, kata Irianto, maka tidak ada celah sedikitpun bagi penunggang-penunggang gelap alias calo untuk bermain mencari keuntungan pribadi.

Irianto meminta dukungan dari rekan-rekannya para pegawai PLN UP3 Timika maupun pemerintah daerah setempat dan semua komponen lainnya untuk bersama-sama membangun Timika di bidang kelistrikan.

"Pola kerja yang baru itulah yang akan kami terapkan. Teman-teman di PLN UP3 Timika semua sepakat semua harus transparan. Ketika pelayanan kami sudah transparan maka kita bisa saling menjaga dan saling koreksi. Semua itu tujuannya hanya satu yaitu semua orang di Timika bisa menikmati listrik dengan nyaman," ujarnya.

PLN UP3 Timika kini membawahi lima kabupaten yaitu Mimika, Asmat, Yahukimo, Nduga dan Puncak.

Saat ini terdata lebih dari 60 ribu pelanggan PLN UP3 Timika, dimana sebagian besar tersebar di Kota Timika yang membawahi dua unit yaitu Timika Kota dan Timika Jaya. Satu unit lainnya berada di Agats, Kabupaten Asmat.

Kemampuan daya terpasang PLN Timika khusus di wilayah Timika dan sekitarnya saat ini sekitar 42 megawatt yaitu sekitar 32 MW dari PLTD dan 10 MW dari PLTMG Pomako dengan cadangan atau surplus daya sekitar 10-12 MW.
 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024