Timika (ANTARA) - Angka kumulatif COVID-19 di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, kini sudah mencapai 587 kasus dengan adanya penambahan delapan kasus baru terkonfirmasi positif.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Mimika, Reynold Ubra di Timika, Jumat malam, mengatakan Distrik Tembagapura masih menjadi penyumbang temuan kasus baru COVID-19 terbanyak di Mimika yaitu sebanyak tujuh kasus, sementara satu kasus baru lainnya berasal dari Distrik Mimika Baru.

"Dalam beberapa hari ini penambahan kasus baru COVID-19 dari Distrik Tembagapura cukup signifikan. Hari ini ada tujuh kasus dari Tembagapura dari total delapan kasus baru. Sehari sebelumnya ada enam kasus dari Tembagapura dari total tujuh kasus baru. Sementara pada 5 Agustus, dari tujuh kasus baru di Mimika, lima berasal dari Tembagapura. Tanggal 4 Agustus ada temuan empat kasus baru semuanya dari Distrik Tembagapura, dan tanggal 3 Agustus dari enam kasus baru, lima diantaranya dari Tembagapura," kata Reynold.

Sementara untuk jumlah pasien sembuh dari COVID-19 di Mimika, hingga kini sudah mencapai 474 orang. Pada Jumat ini terdapat penambahan dua pasien sembuh dari COVID-19 di Mimika yaitu satu pasien dari Distrik Kuala Kencana dan satu pasien lagi berasal dari Distrik Wania.

Dengan masih terus bertambahnya jumlah warga terpapar COVID-19 di Mimika, kini jumlah pasien yang menjalani perawatan dan isolasi di rumah sakit bertambah menjadi 103 orang.

Padahal pada pertengahan Juli lalu, jumlah pasien COVID-19 yang dirawat dan diisolasi di rumah sakit di Mimika tersisa sekitar 50 orang.

Reynold mengatakan kini angka reproduksi efektif kasus COVID-19 di Mimika kembali meningkat yaitu satu kasus bisa menularkan kepada dua orang.

VP Govrel PT Freeport Indonesia Johnny Lingga mengakui penularan COVID-19 di lingkungan perusahaan terutama di wilayah Tembagapura masih terus terjadi, terbukti dengan adanya temuan kasus baru setelah melalui pemeriksaan sampel usap atau swab PCR di Klinik Kuala Kencana.

"Dalam dua minggu terakhir ini memang ada penambahan kasus yang cukup tinggi. Tapi mereka semua yang dinyatakan positif itu rata-rata OTG (Orang Tanpa Gejala) dan tidak ada yang dirawat di bangsal rumah sakit. Mereka semua diisolasi di barak," kata Johnny. VP Govrel PTFI Johnny Lingga (ANTARA/Evarianus Supar)
Penambahan kasus baru di area kerja PTFI di Tembagapura itu, katanya, karena petugas melakukan tracing kontak pasien yang dinyatakan positif ke orang-orang terdekatnya. Selain itu, juga ditemukan kasus positif pada sejumlah karyawan yang hendak naik ke Tembagapura dari Timika saat dilakukan pemeriksaan usap tenggorokan melalui PCR.

"Sekarang ini ada 13 orang yang menunggu proses penyembuhan sedang diisolasi di barak di Mile 38. Yang lain menjalani isolasi di barak di Tembagapura," jelasnya.

Sebagaimana kasus-kasus di daerah lain, katanya, penularan kasus COVID-19 di lingkungan karyawan PTFI dan perusahaan subkontraktornya di wilayah Tembagapura lebih dikarenakan mereka kurang disiplin dalam mengikuti protokol kesehatan untuk pencegahan COVID-19.

"Mungkin karena sekarang ini sudah mulai memasuki New Normal, ada beberapa karyawan yang mungkin lalai atau kurang disiplin, padahal virus ini masih tetap ada. Kami akan terus memperkuat kampanye untuk melakukan protokol kesehatan tentang COVID-19 secara ketat. Kami akan lebih tegas lagi untuk memastikan semua berjalan. Bagi karyawan yang tidak mau bekerja sama dan terbukti ketahuan mengabaikan protokol kesehatan saat ada pengawasan maka tidak segan-segan perusahaan akan melakukan tindakan disiplin sesuai peraturan perusahaan," kata Johnny.

Sejauh ini wabah pandemi COVID-19 di Mimika telah memakan korban jiwa enam orang, empat diantaranya merupakan karyawan PTFI dan perusahaan subkontraktornya di Tembagapura.

"Semoga tidak bertambah lagi pasien yang meninggal dunia karena COVID-19. Empat orang yang meninggal pada periode April-Mei itu karena mereka memiliki riwayat penyakit penyerta yang cukup parah sehingga tidak dapat tertolong," jelas Johnny.
 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024