Jayapura (ANTARA) - Bank Indonesia perwakilan Papua menyebutkan perekonomian di Papua pada triwulan kedua 2020 tumbuh positif sebesar 4,52 persen, di mana 3,7 persen di antaranya disumbangkan oleh sektor pertambangan.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Naek Tigor Sinaga di Jayapura, Kamis, mengatakan sedangkan pertumbuhan lapangan usaha (LU) pertambangan dan penggalian tercatat sebesar 29,92 persen.

"Kontribusi atau share LU pertambangan dan penggalian terhadap perekonomian Papua pada triwulan pertama 2020 sebesar 22,87 persen sedangkan triwulan kedua sebesar 27,69 persen," katanya.

Menurut Naek, hal ini disebabkan pertumbuhan LU tambang secara nominal yang memang besar, yakni Rp3,6 trilun atau 7,95 persen dari PDRB triwulan kedua 2019.

"Di sisi lain, LU lain yang biasa menjadi sumber pertumbuhan (Perdagangan, Transportasi) justru mengalami kontraksi," ujarnya.

Dia menjelaskan jika merunut kepada sumber pertumbuhannya maka dapat dijabarkan sebagai berikut LU Pertambangan tercatat 7,84 persen, LU Konstruksi 0,54 persen serta LU Informasi dan Komunikasi 0,24 persen.

"Sedangkan yang menahan pertumbuhan adalah sebagai berikut transportasi dan pergudangan sebesar minus 2,78 persen serta perdagangan besar dan eceran sebesar minus 0,61 persen," katanya lagi.

Dia menambahkan pada tahun sebelumnya di periode yang sama, perekonomian Papua tumbuh secara negatif dikarenakan aktifitas pertambangan yang anjlok, namun kini sudah mulai pulih sehingga berdampak pula pada pertumbuhan ekonomi Bumi Cenderawasih.
 

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024