Jakarta (ANTARA) - Putra dari almarhum Jakob Oetama, Irwan Oetama, berharap ucapan dan nasihat pendiri grup Kompas Gramedia itu bisa menjadi warisan dan roh untuk keluarga dan kolega yang ditinggalkannya.
"Biarlah semua ucapan, tulisan, nasihat Bapak yang selama ini Bapak berikan kepada kami sebagai anak-anaknya, cucunya juga sebagai kolega, teman-temannya menjadi warisan, menjadi spirit dan roh buat kehidupan kami selanjutnya," kata Irwan Oetama dalam sambutannya usai misa pelepasan jenazah Jakob Oetama di Lobi Kantor Kompas, Jakarta pada Kamis.
Dalam sambutan tersebut, Irwan menyampaikan rasa duka yang dialami oleh keluarga besar pemimpin utama Harian Kompas itu dan rasa terima kasihnya kepada berbagai pihak yang mendukung alrmarhum Jakob Oetama saat menjalani perawatan termasuk pihak Rumah Sakit Mitra Keluarga Kepala Gading.
Irwan juga menyampaikan rasa terima kasih kepada negara yang telah memberikan ayahandanya penghargaan Bintang Mahaputra pada 1973 karena sumbangsihnya sebagai tokoh pers Indonesia dan anggota MPR.
"Kami berterima kasih kepada pemerintah karena pada tahun 1973 ayah kami telah mendapat Bintang Mahaputra sehingga pada hari ini diizinkan untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata," ujar Irwan dalam acara pelepasan.
Usai menjalani misa pelepasan, peti jenazah Jakob Oetama yang telah ditutup dan diselimuti bendera Merah Putih kemudian diserahkan kepada negara dari pihak keluarga. Ketua MPR Bambang Seosatyo, yang menghadiri misa tersebut, mewakili negara menerima penyerahan tersebut.
Turut hadir dalam acara pelepasan itu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate
Usai penyerahan, jenazah Jakob Oetama kemudian diberangkatkan dari Kantor Kompas Gramedia pada pukul 10.36 WIB untuk dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Sebelumnya, Jakob Oetama tutup usia pada Rabu (9/9) pukul 13.05 di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta dalam usia 88 tahun.
"Biarlah semua ucapan, tulisan, nasihat Bapak yang selama ini Bapak berikan kepada kami sebagai anak-anaknya, cucunya juga sebagai kolega, teman-temannya menjadi warisan, menjadi spirit dan roh buat kehidupan kami selanjutnya," kata Irwan Oetama dalam sambutannya usai misa pelepasan jenazah Jakob Oetama di Lobi Kantor Kompas, Jakarta pada Kamis.
Dalam sambutan tersebut, Irwan menyampaikan rasa duka yang dialami oleh keluarga besar pemimpin utama Harian Kompas itu dan rasa terima kasihnya kepada berbagai pihak yang mendukung alrmarhum Jakob Oetama saat menjalani perawatan termasuk pihak Rumah Sakit Mitra Keluarga Kepala Gading.
Irwan juga menyampaikan rasa terima kasih kepada negara yang telah memberikan ayahandanya penghargaan Bintang Mahaputra pada 1973 karena sumbangsihnya sebagai tokoh pers Indonesia dan anggota MPR.
"Kami berterima kasih kepada pemerintah karena pada tahun 1973 ayah kami telah mendapat Bintang Mahaputra sehingga pada hari ini diizinkan untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata," ujar Irwan dalam acara pelepasan.
Usai menjalani misa pelepasan, peti jenazah Jakob Oetama yang telah ditutup dan diselimuti bendera Merah Putih kemudian diserahkan kepada negara dari pihak keluarga. Ketua MPR Bambang Seosatyo, yang menghadiri misa tersebut, mewakili negara menerima penyerahan tersebut.
Turut hadir dalam acara pelepasan itu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate
Usai penyerahan, jenazah Jakob Oetama kemudian diberangkatkan dari Kantor Kompas Gramedia pada pukul 10.36 WIB untuk dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Sebelumnya, Jakob Oetama tutup usia pada Rabu (9/9) pukul 13.05 di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta dalam usia 88 tahun.
Menurut keterangan dari General Manager Corporate Communication Kompas Gramedia Saiful Bahri, pendiri Harian Kompas itu telah masuk ke rumah sakit sejak pekan keempat bulan Agustus dan dirawat sampai berpulang.