Jayapura (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat menyebutkan 99 persen pembangkit listrik di Manokwari masih menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

Sulisiyo Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Manokwari kepada Antara di Jayapura, Senin, mengatakan sehingga apabila suplai BBM mengalami gangguan, Manokwari dan sekitarnya akan terjadi pemadaman.

"Beban puncak di Manokwari yang mencapai kurang lebih 28 Mega Watt (MW) tersebut disuplai dari beberapa pembangkit berbahan bakar minyak," katanya.

Menurut Sulisiyo, kebutuhan BBM pembangkit listrik di Manokwari per hari mencapai 150 kilo liter, kalau suplai BBM ini terganggu, maka suplai listrik ke pelanggan pun akan mengalami gangguan (pemadaman).

"PLN pun terus melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan dan juga Pertamina terkait dengan ketersediaan BBM yang ada guna mengoperasikan pembangkit," ujarnya.

Dia menjelaskan PLN berharap agar suplai BBM dari Pertamina dapat berjalan normal seperti biasanya agar pihaknya tidak mengalami kendala untuk menyalurkan tenaga listrik kepada para pelanggan.

"Jika BBM tidak disuplai lancar maka kami akan mengurangi beban atau terjadi pemadaman ke pelanggan," katanya lagi.

Dia berharap agar ketersediaan BBM tidak terganggu ke depannya sehingga pelayanan kepada masyarakat juga tidak terdampak.

Sebelumnya, sempat terjadi penghadangan di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina di mana hal ini diperkirakan dapat mengganggu suplai BBM kepada pembangkit listrik milik PLN.

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024