Jayapura (ANTARA) - Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Keerom Ridwan Rumasukun mengajak semua pihak untuk membantu pemerintah dan aparat keamanan dalam menciptakan situasi yang kondusif agar roda pembangunan bisa dijalankan.
Untuk itu, pihaknya menggelar pertemuan dengan para tokoh agama dan adat Keerom untuk membahas situasi terkini pasca aksi anarkis di Distrik Arso Kota pada Kamis (1/10).
"Kami meminta semua pihak bisa saling bahu membahu untuk menciptakan Keerom yang kondusif dengan saling menjaga," kata Ridwan di Jayapura, Selasa.
Menurut Ridwan, pemerintah akan terus berupaya mencari solusi bagi para pencari kerja, khususnya putra daerah Keerom.
"Pemkab Keerom akan mengusulkan 130 formasi lulusan SMA di 2021, di mana pada formasi tersebut, dipastikan bila penerimaannya akan dilakukan melalui kantor-kantor distrik agar yang diterima merupakan warga setempat," ujarnya.
Dia menjelaskan jadi jika di Distrik Waris maka yang diterima adalah yang berdomisili di wilayah tersebut, sehingga yang berdomisili di Jayapura tidak akan diterima di Waris.
"Hal ini diyakininya bisa juga mengangkat perekonomian setempat serta jumlah pengangguran akan berkurang dan semakin banyak uang yang berputar," katanya lagi.
Dia menambahkan pada proses perekrutannya nanti, diminta semua pihak untuk bersama-sama mengawal hal tersebut sehingga mohon bantuan dari teman-teman DPRD, dewan adat, FKUB, teman-teman semua agar semua proses transparan.
"Apa yang disampaikan selama pertemuan tersebut, diminta juga untuk disampaikan ke masyarakat banyak agar yang tidak terakomodir dalam pengangkatan CASN 2018 tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang banyak," ujarnya lagi.
Pada formasi 2018 tersebut, ada juga 170 formasi K2/honorer pengangkatan 2013 dan kini sudah final pemberkasan sambil menunggu penginputan secara daring (online) ke BKN dan Kemenpan RB.
Terakhir, yakni 20.000 formasi yang diberikan Kemenpan RB kepada 30 pemerintahan yang ada di Papua.
Untuk itu, pihaknya menggelar pertemuan dengan para tokoh agama dan adat Keerom untuk membahas situasi terkini pasca aksi anarkis di Distrik Arso Kota pada Kamis (1/10).
"Kami meminta semua pihak bisa saling bahu membahu untuk menciptakan Keerom yang kondusif dengan saling menjaga," kata Ridwan di Jayapura, Selasa.
Menurut Ridwan, pemerintah akan terus berupaya mencari solusi bagi para pencari kerja, khususnya putra daerah Keerom.
"Pemkab Keerom akan mengusulkan 130 formasi lulusan SMA di 2021, di mana pada formasi tersebut, dipastikan bila penerimaannya akan dilakukan melalui kantor-kantor distrik agar yang diterima merupakan warga setempat," ujarnya.
Dia menjelaskan jadi jika di Distrik Waris maka yang diterima adalah yang berdomisili di wilayah tersebut, sehingga yang berdomisili di Jayapura tidak akan diterima di Waris.
"Hal ini diyakininya bisa juga mengangkat perekonomian setempat serta jumlah pengangguran akan berkurang dan semakin banyak uang yang berputar," katanya lagi.
Dia menambahkan pada proses perekrutannya nanti, diminta semua pihak untuk bersama-sama mengawal hal tersebut sehingga mohon bantuan dari teman-teman DPRD, dewan adat, FKUB, teman-teman semua agar semua proses transparan.
"Apa yang disampaikan selama pertemuan tersebut, diminta juga untuk disampaikan ke masyarakat banyak agar yang tidak terakomodir dalam pengangkatan CASN 2018 tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang banyak," ujarnya lagi.
Pada formasi 2018 tersebut, ada juga 170 formasi K2/honorer pengangkatan 2013 dan kini sudah final pemberkasan sambil menunggu penginputan secara daring (online) ke BKN dan Kemenpan RB.
Terakhir, yakni 20.000 formasi yang diberikan Kemenpan RB kepada 30 pemerintahan yang ada di Papua.