Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) setempat menggelar rapat bersama dengan Perusahaan Fortescue Metals Group (FMG) asal Australia terkait investasi dalam pembangunan hydropower di Kabupaten Mamberamo Raya.

Kepala Dinas ESDM Provinsi Papua Frets James Boray di Jayapura, Selasa, mengatakan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI bekerja sama dengan Pemprov Papua kini tengah mendorong investasi hydropower di Kabupaten Mamberamo Raya.

Di mana jika terwujud, investasi oleh Perusahaan Fortescue Metals Group (FMG) asal Australia tersebut, maka nilai investasi yang digelontarkan bisa mencapai Rp50 triliun.

"Ditargetkan pengembangan hydropower di Kabupaten Mamberamo Raya akan mencapai 20 gigawatt atau 20 ribu megawatt," katanya.

Menurut Frets, tidak hanya itu, nilai positif yang diperoleh dari kerja sama tersebut adalah hadirnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru bagi Provinsi Papua belum lagi industri yang terbangun di sekitar kawasan hydropower, akan membuka perekonomian atau memicu multi player efek di tingkat masyarakat bawah.

"Yang pasti kalau investasi ini terwujud, ke depan PAD Papua tidak hanya bergantung ke Freeport," ujarnya.

Dia menjelaskan meskipun demikian rencana investasi tersebut bergantung kepada pemerintah pusat dan pihak FMG, pasalnya, Pemprov Papua pada prinsipnya sebagai pihak yang membantu menyiapkan sejumlah persyaratan yang dibutuhkan.

"Dalam pertemuan antara Kemenko Maritim, Pemprov Papua, Pemkab Mamberamo Raya dan FMG hanya membahas bagaimana koordinasi untuk ke depan bisa turun ke lokasi melakukan pengambilan data atau pengukuran debit air sungai dan lainnya," katanya lagi.

Dia menambahkan memang kegiatan ini sudah mendapat rekomendasi dari gubernur dan bupati untuk masuk, namun di Papua sifatnya menunggu sehingga tinggal dari pihak kementerian yang bergerak lebih jauh, lalu disiapkan data pendukungnya supaya prosesnya bisa rampung untuk penerbitan izin.

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024