Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Keerom dan Pemkab Blitar menandatangani nota kesepahaman kerja sama perdagangan antar daerah terkait pengadaan atau produksi jagung kering melalui Koperasi Putera Blitar dengan Koperasi Cahaya Tani Keerom.

Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Keerom Ridwan Rumasukun di Jayapura, Rabu, mengatakan sebanyak 15,5 ton jagung kering hasil prpdukai petani Kampung Arso Puro Distrik Skanto pada wilayah setempat telah diserahterimakan kepada Pemkab Blitar, Jawa Timur di mana selanjutnya akan dijual ke produsen pangan ternak.

"Jumlah produksi jagung kering yang awalnya merupakan program pemulihan ekonomi nasional pada masa pandemi COVID-19, akan terus bertambah karena jumlah lahan yang akan ditanami jagung masih belum seluruhnya berjalan," katanya.

Menurut Ridwan, sebanyak 1.000 hektare yang akan ditanam jagung akan menggunakan refocusing dana APBD, ini adalah ide brilian yang harus dilakukan secara mekanisasi dari penanaman sampai proses panen.

"Tidak sampai jagung kering, komoditas lain yang ditanam oleh petani di Keerom, diharapkan bisa juga menembus pasar luar sehingga perekonomian di Papua tidak hanya bergantung pada sektor pertambangan," ujarnya.


Dia menjelaskan selain itu, diinstruksikan kepada OPD terkait untuk menggali informasi mengenai potensi pasar produk pertanian yang ada di Blitar dan menjadikannya program kerja sehingga petani di Keerom bisa mengembangkan komoditas tertentu sesuai dengan kebutuhan pasar dan perekonomian bisa meningkat.

Sementara itu, Pjs Bupati Blitar Budi Santosa mengatkan pihaknya sangat mendukung terjalinnya kerjasama ini, pasalnya, kini Blitar kekurangan jagung lantaran selama November hingga Januari masih dalam masa tanam sehingga harga jagung relatif mahal.

"Terdapat sekitar 5.000 peternak unggas, khususnya ayam telur, di mana para peternak ini membutuhkan jagung sebagai pakan ternak sebanyak 1.200 hingga 1.500 ton per hari untuk memproduksi 1.000 ton telur, semoga jagung Keerom bisa memenuhi kebutuhan pakan para peternak," katanya.
 

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024