Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir meluncurkan buku "Akhlak untuk Negeri" sebagai bagian upaya mendorong BUMN mendunia.
"Saya meyakini pada akhirnya setiap insan akan dikenang karena reputasi dan legacy. Reputasi adalah sebuah akumulasi dari perilaku, prestasi, hingga membentuk konsistensi," ujar Menteri Erick dalam peluncuran dan bedah buku "Akhlak untuk Negeri" secara daring di Jakarta, Rabu.
Buku "Akhlak untuk Negeri" merupakan buah karya pemikiran Erick dibantu Presiden ESQ Group Ary Ginanjar Agustian dalam penyusunan buku itu.
Erick mengatakan bahwa BUMN tidak hanya "jago kandang", tetapi harus mendunia (go global).
"Yang saya ingin benahi bahwa BUMN adalah amanah yang tentu harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat maupun secara nasional khususnya hingga internasional," kata Erick kepada 1.000 partisipan yang hadir, antara lain direksi dan komisaris BUMN serta pimpinan senior dan tim penggerak budaya AKHLAK.
Dalam kesempatan itu, dihadiri juga Menteri BUMN Pertama Tanri Abeng, Meneg BUMN ke-7 Dahlan Iskan.
"Saya sangat menyambut baik buku AKHLAK ini karena bersumber dari otak Pak Menteri Erick Thohir langsung bersama sahabat saya, yaitu Ary Ginanjar," kata Tanri.
Dahlan Iskan memuji penyusunan buku ini karena sangat merepresentasikan diri Erick Thohir.
"Saya melihat buku ini sebetulnya itulah Erick Thohir. Kalau membaca buku, kita akan tahu personifikasi Meneg BUMN Erick Thohir," ucapnya.
Dahlan bahkan mengapresiasi Erick Thohir yang mengonsep sendiri corporate culture Kementerian BUMN.
Sementara itu, Ary Ginanjar menjelaskan tentang tujuan menulis buku ini, yaitu sebagai guidance, inspiration, dan legacy.
Penulisan buku ini, kata dia, juga merupakan tindak lanjut komitmen ditetapkannya AKHLAK sebagai core values seluruh BUMN dan menjadi pedoman budaya kerja seluruh Badan Usaha Milik Negara ini.
Buku yang bersampul bendera merah putih dan lebih dari 200 halaman itu sudah tersedia di toko buku online.
Core values AKHLAK adalah sebuah akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Ia berharap selain menjalankan akhlak secara harfiah, AKHLAK sebagai core values terinternalisasi dan menjadi menjadi perilaku sehari-hari.
Di dalam bedah buku ini selain mengkaji pentingnya AKHLAK bagi BUMN dan Indonesia, juga terdapat sharing best practice berdasarkan pengalaman dalam mempraktikkan AKHLAK.
"Buku ini tidak menjadi aturan yang menakutkan, tetapi energi yang sangat inspiratif, menarik, dan enak dibacanya," kata Ary Ginanjar.
Ary pun mengutip sebuah kata bijak, "Semua pemikiran besar akan hilang ketika tidak ditulis, menulis adalah bekerja untuk keabadian."
"Saya meyakini pada akhirnya setiap insan akan dikenang karena reputasi dan legacy. Reputasi adalah sebuah akumulasi dari perilaku, prestasi, hingga membentuk konsistensi," ujar Menteri Erick dalam peluncuran dan bedah buku "Akhlak untuk Negeri" secara daring di Jakarta, Rabu.
Buku "Akhlak untuk Negeri" merupakan buah karya pemikiran Erick dibantu Presiden ESQ Group Ary Ginanjar Agustian dalam penyusunan buku itu.
Erick mengatakan bahwa BUMN tidak hanya "jago kandang", tetapi harus mendunia (go global).
"Yang saya ingin benahi bahwa BUMN adalah amanah yang tentu harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat maupun secara nasional khususnya hingga internasional," kata Erick kepada 1.000 partisipan yang hadir, antara lain direksi dan komisaris BUMN serta pimpinan senior dan tim penggerak budaya AKHLAK.
Dalam kesempatan itu, dihadiri juga Menteri BUMN Pertama Tanri Abeng, Meneg BUMN ke-7 Dahlan Iskan.
"Saya sangat menyambut baik buku AKHLAK ini karena bersumber dari otak Pak Menteri Erick Thohir langsung bersama sahabat saya, yaitu Ary Ginanjar," kata Tanri.
Dahlan Iskan memuji penyusunan buku ini karena sangat merepresentasikan diri Erick Thohir.
"Saya melihat buku ini sebetulnya itulah Erick Thohir. Kalau membaca buku, kita akan tahu personifikasi Meneg BUMN Erick Thohir," ucapnya.
Dahlan bahkan mengapresiasi Erick Thohir yang mengonsep sendiri corporate culture Kementerian BUMN.
Sementara itu, Ary Ginanjar menjelaskan tentang tujuan menulis buku ini, yaitu sebagai guidance, inspiration, dan legacy.
Penulisan buku ini, kata dia, juga merupakan tindak lanjut komitmen ditetapkannya AKHLAK sebagai core values seluruh BUMN dan menjadi pedoman budaya kerja seluruh Badan Usaha Milik Negara ini.
Buku yang bersampul bendera merah putih dan lebih dari 200 halaman itu sudah tersedia di toko buku online.
Core values AKHLAK adalah sebuah akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Ia berharap selain menjalankan akhlak secara harfiah, AKHLAK sebagai core values terinternalisasi dan menjadi menjadi perilaku sehari-hari.
Di dalam bedah buku ini selain mengkaji pentingnya AKHLAK bagi BUMN dan Indonesia, juga terdapat sharing best practice berdasarkan pengalaman dalam mempraktikkan AKHLAK.
"Buku ini tidak menjadi aturan yang menakutkan, tetapi energi yang sangat inspiratif, menarik, dan enak dibacanya," kata Ary Ginanjar.
Ary pun mengutip sebuah kata bijak, "Semua pemikiran besar akan hilang ketika tidak ditulis, menulis adalah bekerja untuk keabadian."