Makassar (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama, Provinsi Sulawesi Selatan telah menyiapkan Asrama Haji Sudiang sebagai tempat penampungan (pengungsian) sementara bagi korban gempa berkekuatan magnitudo 6,2 di Kabupaten Mamuju dan Majene, Provinsi Sulawesi Barat, Jumat (15/1).

"Ada dua wisma dengan kapasitas 500 orang telah disiapkan di Asrama Haji Sudiang bagi pengungsi korban gempa dari Sulbar, " kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji Sudiang, Iqbal di Makassar, Rabu.

Sesuai instruksi Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, kata dia, untuk tanggap darurat terhadap kejadian bencana banjir dan gempa bumi di beberapa wilayah Indonesia, seluruh jajaran diminta menindaklanjuti, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Mengenai sarana dan prasarana di Asrama Haji bagi para penyintas asal Sulbar, kata Iqbal, sudah memadai. Selain itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sulsel terkait penyediaan fasilitas kesehatan dan logistik bagi pengungsi.

"Kita telah bekerja sama dengan Pemprov Sulsel. Selama masa penampungan, pengungsi diinapkan di wisma dan diberikan pelayanan kesehatan, makan, dan sebagainya," tambah Iqbal.

Hingga saat ini, jumlah penyintas yang berada di asrama tersebut berjumlah 30 orang dari sebelumnya 70 orang. Sebagian pengungsi di jemput keluarganya setelah di asesmen serta diperiksa kesehatannya, termasuk pemeriksaan COVID-19.

Data sementara pengungsi yang sudah tiba di Makassar tercatat 686 orang. Para penyintas masih bertahan di tempat penampungan dengan rincian 30 orang di Asrama Haji Sudiang, Kecamatan Tamalanrea, dan 107 orang di panti Inang Matutu, Kecamatan Rappocini dan sisanya sudah di jemput keluarga masing-masing.

Para penyintas yang bertahan di dua tempat penampungan tersebut rata-rata berasal dari Pulau Jawa dan Kalimantan. Rencananya, Pemerintah Provinsi akan memulangkan mereka menggunakan pesawat Hercules.

Sebelumnya, Kepala Kanwil Kemenag Sulsel Khaeroni mengatakan sesuai arahan Menteri Agama terkait musibah bencana, untuk turut membantu, serta memberikan sumbangan kemanusiaan dari jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Kanwil Kemenag, termasuk menyediakan tempat pengungsian sementara.

"Kami di daerah telah membentuk Tim Tanggap Darurat Kemenag Sulsel dan menyediakan Asrama Haji Sudiang Makassar sebagai tempat penampungan pengungsi gempa Sulbar," ujar Khaeroni.

Di tingkat pusat, gerakan Kemenag Peduli dibangkitkan kembali dengan membuka rekening donasi. Untuk daerah, seluruh jajaran ASN lingkup Kemenag terdekat dengan provinsi terdampak, salah satunya Sulsel juga telah bergerak.

"Tim segera membawa sumbangan logistik yang terkumpul dari partisipasi ASN Kemenag se Sulsel. Ada dua jalur pengangkutan bantuan. Jalur udara menggunakan pesawat Hercules dari Makassar,dan bantuan logistik di daerah dibawa melalui jalur darat dengan titik kumpul di kantor Kemenag Pinrang," kata Ketua Tim Tanggap Darurat Kanwil Kemenag Sulsel Fathurrahman.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024