Vatikan City (ANTARA) - Paus Fransiskus menunjuk dua perempuan menduduki posisi jabatan Vatikan yang sebelumnya hanya dipegang oleh pria, dalam upaya berturut-turut memberi wanita lebih banyak pemberdayaan di Tahta Suci yang didominasi pria.
Dia menunjuk Nathalie Becquart, anggota Suster Misionaris Xaviere berkewarganegaraan Prancis, pada Sabtu sebagai wakil sekretaris Sinode Para Uskup, sebuah departemen yang mempersiapkan pertemuan-pertemuan besar para uskup sedunia yang diadakan setiap beberapa tahun dengan topik yang berbeda.
Sehari sebelumnya, Francis menunjuk hakim Italia Catia Summaria sebagai wanita pertama Promotor Kehakiman di Pengadilan Banding Vatikan.
Posisi Becquart, yang secara efektif menjadi jabatan nomor dua, akan memberinya hak untuk memilih di majelis yang semuanya laki-laki, sesuatu yang diminta oleh banyak perempuan dan beberapa uskup. Dia berusia 52 tahun, relatif muda menurut standar Vatikan.
Para perempuan telah berpartisipasi sebagai pengamat dan konsultan di sinode masa lalu tetapi hanya "bapa sinode", termasuk uskup dan perwakilan pria yang ditunjuk atau dipilih secara khusus, dapat memberikan suara pada dokumen akhir yang dikirim ke paus.
Selama sinode tahun 2018, lebih dari 10.000 orang menandatangani petisi menuntut agar perempuan mendapatkan suara.
"Sebuah pintu telah dibuka. Kami akan melihat langkah-langkah lain apa yang bisa diambil di masa depan," kata Kardinal Mario Grech, sekretaris jenderal sinode, kepada situs resmi Vatican News.
Sambil menjunjung tinggi tradisi Gereja yang melarang pendeta wanita, Paus Fransiskus telah membentuk komisi untuk mempelajari sejarah diaken wanita di abad-abad awal Gereja Katolik, menanggapi seruan para wanita agar mereka diizinkan mengambil peran saat ini.
Tahun lalu, dalam satu gerakan, Paus Fransiskus menunjuk enam wanita untuk peran senior di dewan yang mengawasi keuangan Vatikan.
Dia juga telah menunjuk perempuan untuk posisi wakil menteri luar negeri, direktur Museum Vatikan dan wakil kepala Kantor Pers Vatikan.
Sumber: Reuters
Dia menunjuk Nathalie Becquart, anggota Suster Misionaris Xaviere berkewarganegaraan Prancis, pada Sabtu sebagai wakil sekretaris Sinode Para Uskup, sebuah departemen yang mempersiapkan pertemuan-pertemuan besar para uskup sedunia yang diadakan setiap beberapa tahun dengan topik yang berbeda.
Sehari sebelumnya, Francis menunjuk hakim Italia Catia Summaria sebagai wanita pertama Promotor Kehakiman di Pengadilan Banding Vatikan.
Posisi Becquart, yang secara efektif menjadi jabatan nomor dua, akan memberinya hak untuk memilih di majelis yang semuanya laki-laki, sesuatu yang diminta oleh banyak perempuan dan beberapa uskup. Dia berusia 52 tahun, relatif muda menurut standar Vatikan.
Para perempuan telah berpartisipasi sebagai pengamat dan konsultan di sinode masa lalu tetapi hanya "bapa sinode", termasuk uskup dan perwakilan pria yang ditunjuk atau dipilih secara khusus, dapat memberikan suara pada dokumen akhir yang dikirim ke paus.
Selama sinode tahun 2018, lebih dari 10.000 orang menandatangani petisi menuntut agar perempuan mendapatkan suara.
"Sebuah pintu telah dibuka. Kami akan melihat langkah-langkah lain apa yang bisa diambil di masa depan," kata Kardinal Mario Grech, sekretaris jenderal sinode, kepada situs resmi Vatican News.
Sambil menjunjung tinggi tradisi Gereja yang melarang pendeta wanita, Paus Fransiskus telah membentuk komisi untuk mempelajari sejarah diaken wanita di abad-abad awal Gereja Katolik, menanggapi seruan para wanita agar mereka diizinkan mengambil peran saat ini.
Tahun lalu, dalam satu gerakan, Paus Fransiskus menunjuk enam wanita untuk peran senior di dewan yang mengawasi keuangan Vatikan.
Dia juga telah menunjuk perempuan untuk posisi wakil menteri luar negeri, direktur Museum Vatikan dan wakil kepala Kantor Pers Vatikan.
Sumber: Reuters