Jakarta (ANTARA) - Salah satu direksi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI yakni Direktur Layanan dan Jaringan Ronny Venir ikut berkontribusi mendonorkan plasma konvalesennya untuk mendukung program Plasma BUMN dalam membantu pasien COVID-19.

“Saya pernah terkena COVID-19 dan rasanya tidak nyaman. Saya sangat beruntung dapat segera pulih. Saya ingin berbagi agar orang lain yang sedang sakit dapat terbantu dan sembuh sesegera mungkin,” katanya di Jakarta, Senin.

Ronny menjadi salah satu direksi BUMN yang paling awal mendonorkan plasmanya di antara pendonor lain di 15 provinsi di seluruh Indonesia secara serentak.

Ia mendorong pegawai BNI di seluruh Indonesia yang menjadi penyintas COVID-19 juga berkomitmen untuk menjadi pendonor plasma konvalesen dalam program Plasma BUMN untuk Indonesia.

Plasma BUMN untuk Indonesia diinisiasi oleh Kementerian BUMN, bekerja sama dengan PMI dan dilaksanakan oleh Satgas BUMN yang ada di seluruh provinsi di Indonesia.

Program Plasma BUMN untuk Indonesia merupakan wujud dukungan Kementerian BUMN untuk Program Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen yang dicetuskan oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin.

Transfusi plasma konvalesen merupakan salah satu terapi tambahan untuk mengobati pasien COVID-19 sebagai upaya meningkatkan angka kesembuhan dan menekan angka kematian.

Sementara itu pada peluncuran Plasma BUMN, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan program ini merupakan konsistensi dari Kementerian BUMN dan perusahaan BUMN dalam melawan COVID-19.

Menurut Menteri BUMN, potensi dan sumber daya BUMN sangat besar, tersebar merata di seluruh provinsi di Indonesia dan harus menjadi garda terdepan dalam tiap kesempatan.

Maka dari itu, lanjut dia, bekerja sama dengan PMI, program ini diluncurkan untuk mendorong karyawan dan keluarga BUMN yang sudah pernah terpapar, untuk menyelamatkan pasien COVID-19.

“Saya berharap, nantinya semua yang sudah terinfeksi dan sesuai dengan persyaratan tentunya, mau mendonorkan plasmanya untuk sesama. Kami dari BUMN akan selalu siap membantu dengan semua sumber daya yang kami miliki,” kata Erick Thohir.

Senada dikemukakan Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga yang juga inisiator program Plasma BUMN untuk Indonesia. Ia menambahkan program itu akan tetap berlangsung dan difasilitasi Satgas BUMN, bekerja sama dengan PMI dan rumah sakit di setiap provinsi.

Ia menambahkan dari 1,1 juta kasus sejak awal pandemi, sekitar 900 ribu terkonfirmasi sembuh, termasuk karyawan dan keluarga BUMN di dalamnya.

Para penyintas itu, lanjut dia, menjadi potensi pendonor yang tentunya dapat kita gerakkan agar turut menyukseskan program donor plasma dan membantu menyelamatkan nyawa para pasien.

“Kementerian BUMN siap menjadi pelopor donor plasma nasional untuk mendukung program Indonesia Sehat bersama Menteri BUMN,” ujar Arya.

Hingga Kamis (4/2), terdapat 175 ribu kasus aktif COVID-19 di Indonesia dan angka kesembuhan kasus dapat ditingkatkan salah satunya dengan donor plasma konvalesen dari para penyintas.


Pewarta : Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024