Jakarta (ANTARA) - Bank Syariah Indonesia (BSI), yang merupakan hasil penggabungan tiga bank syariah BUMN, mencetak wirausahawan baru dari kalangan milenial melalui beasiswa Islamic Sociopreneur Development Program (ISDP).
Kategori wirausaha pada program ISDP ini meliputi fesyen, handy craft & industri kreatif, kuliner, jasa, peternakan & pertanian, serta kesehatan.
"Kami berharap, melalui program ini akan muncul enterprenuer muda yang dapat menjadi agen kebaikan dan motor penggerak ekonomi Syariah serta bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga ke depan dapat membantu mendorong ekonomi Indonesia tumbuh ke arah yang jauh lebih baik," kata Wakil Direktur 1 BSI, Ngatari, dalam pernyataan pers, dikutip Jumat.
Program beasiswa inkubator ISDP yang berlangsung sejak 2018 hasil kolaborasi dengan Laznas Bangun Sejahtera Umat serta didukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini sudah mencetak 130 mahasiswa enterpreneur dari berbagai universitas di Indonesia.
Program ini merupakan salah satu wujud kepedulian BSI terhadap generasi milenial bangsa Indonesia sekaligus berkontribusi terhadap pengembangan sektor UMKM yang sejalan dengan arahan presiden.
Pada 2021, Program ISDP telah meluluskan 77 mahasiswa menjadi sociopreneur baru yang memiliki usaha di berbagai bidang. Dari jumlah tersebut, tiga di antaranya terpilih menjadi pemenang yaitu Latifriansyah (Kiwae Food), Koes Hendra & Benny Akbar (Sugeng Jaya Farm), dan Bintang Wijaya (Bikin Bareng Creative).
Seremoni wisuda dan penyerahan penghargaan dilakukan di Wisma Mandiri Jakarta, Kamis (25/3). Seremoni tersebut dihadiri juga oleh Sekretaris Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Talkah Badrus, Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah KNEKS Putu Rahwidhyasa serta Ketua Umum Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat Suhendar.
Pemenang dipilih dengan berbagai kriteria penilaian di antaranya proses pemasaran, produksi, keuangan, membangun SDM, pemberdayaan sociopreneur yang melibatkan masyarakat dan ramah lingkungan.
BSI, lanjut Ngatari, mendorong perkembangan sociopreneur melalui pendampingan dan penguatan modal usaha dengan berbagai produk, dari mulai tabungan, pembiayaan UMKM, serta layanan digital yang dapat memfasilitasi para sociopreneur dalam bertransaksi sesuai prinsip-prinsip syariah.
Kategori wirausaha pada program ISDP ini meliputi fesyen, handy craft & industri kreatif, kuliner, jasa, peternakan & pertanian, serta kesehatan.
"Kami berharap, melalui program ini akan muncul enterprenuer muda yang dapat menjadi agen kebaikan dan motor penggerak ekonomi Syariah serta bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga ke depan dapat membantu mendorong ekonomi Indonesia tumbuh ke arah yang jauh lebih baik," kata Wakil Direktur 1 BSI, Ngatari, dalam pernyataan pers, dikutip Jumat.
Program beasiswa inkubator ISDP yang berlangsung sejak 2018 hasil kolaborasi dengan Laznas Bangun Sejahtera Umat serta didukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini sudah mencetak 130 mahasiswa enterpreneur dari berbagai universitas di Indonesia.
Program ini merupakan salah satu wujud kepedulian BSI terhadap generasi milenial bangsa Indonesia sekaligus berkontribusi terhadap pengembangan sektor UMKM yang sejalan dengan arahan presiden.
Pada 2021, Program ISDP telah meluluskan 77 mahasiswa menjadi sociopreneur baru yang memiliki usaha di berbagai bidang. Dari jumlah tersebut, tiga di antaranya terpilih menjadi pemenang yaitu Latifriansyah (Kiwae Food), Koes Hendra & Benny Akbar (Sugeng Jaya Farm), dan Bintang Wijaya (Bikin Bareng Creative).
Seremoni wisuda dan penyerahan penghargaan dilakukan di Wisma Mandiri Jakarta, Kamis (25/3). Seremoni tersebut dihadiri juga oleh Sekretaris Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Talkah Badrus, Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah KNEKS Putu Rahwidhyasa serta Ketua Umum Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat Suhendar.
Pemenang dipilih dengan berbagai kriteria penilaian di antaranya proses pemasaran, produksi, keuangan, membangun SDM, pemberdayaan sociopreneur yang melibatkan masyarakat dan ramah lingkungan.
BSI, lanjut Ngatari, mendorong perkembangan sociopreneur melalui pendampingan dan penguatan modal usaha dengan berbagai produk, dari mulai tabungan, pembiayaan UMKM, serta layanan digital yang dapat memfasilitasi para sociopreneur dalam bertransaksi sesuai prinsip-prinsip syariah.