Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua, menargetkan pada 2024 sekitar 1.000 orang akan berinvestasi di pasar modal syariah.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jayapura telah menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat untuk berinvestasi di pasar modal syariah melalui PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Phillip Sekuritas Indonesia.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jayapura Gustaf Griapon, di Sentani, Kamis, mengatakan pasar modal syariah sesuai dengan prinsip syariah yaitu larangan terhadap riba, spekulasi secara berlebihan, investasi dalam bisnis yang diharamkan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam.
“Dalam sistem pasar modal syariah ada yang namanya sistem keuangan syariah dengan menawarkan investasi sesuai dengan nilai-nilai agama diakses secara transparan, sehingga diharapkan ratusan hingga ribuan aparatur sipil negara (ASN), masyarakat umum, TNI-Polri semuanya dapat berinvestasi,” katanya.
Menurut Gustaf, saat ini zaman sudah mengarah ke digitalisasi, maka semua bentuk investasi harus juga bersifat digital dengan mengarahkan ke pasar modal syariah.
“Hal ini dilakukan supaya umat Muslim di Kabupaten Jayapura pun ikut mendukung suksesnya literasi digital dalam nuansa pasar modal syariah yang telah dibangun saat ini bersama BEI dan Phillips Sekuritas Indonesia,” ujarnya pula.
Dia menjelaskan di daerah baru terlaksana kerja sama antara MUI dan BEI, sementara di pusat sudah melaksanakan kerja sama serupa, ini hanya turunannya yang difasilitasi oleh pemerintah daerah.
“Kami pastikan ke depan tidak hanya Majelis Ulama Indonesia yang bekerja sama dengan BEI, tetapi organisasi Kristen pun akan didorong ke pasar modal sesuai tuntutan perkembangan zaman,” katanya lagi.
Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Jayapura Mustofa memberikan apresiasi yang tinggi kepada Dinas Komunikasi dan Informatika setempat yang berupaya mendekatkan investasi halal dengan organisasi Muslim di daerah ini dengan program pasar modal syariah.
“Tentu ini menjadi lonjakan baru yang luar biasa, dimana investasi di sini tidak keluar dari etika dan norma-normal dalam ajaran Islam, sehingga umat Muslim pasti banyak yang akan tertarik dan berinvestasi di pasar modal tersebut,” ujarnya.