Timika (ANTARA) - Kalanfan warga Kampung Mawokauw Jaya, Distrik Wania, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua mengharapkan pemerintah tahun 2021  masih terus menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa karena sangat membantu meringankan beban ekonomi warga kurang mampu di masa pandemi COVID-19.

"Kami merasa terbantu sekali dengan adanya pembagian BLT Dana Desa tahun 2020. Kami sangat berharap kalau bisa tahun ini pemerintah masih menyalurkan BLT Dana Desa untuk bantu masyarakat yang kurang mampu seperti kami," ujar Rina, salah satu warga Kampung Mawokauw Jaya di Timika, Selasa.

Kepala Kampung Mawokauw Jaya Edison Rafra mengatakan hingga April ini kampungnya belum menerima kucuran Dana Desa dan ADD.

Menurut informasi yang diterima, kata Edison, Dana Desa dan ADD yang akan diterima Kampung Mawakauw Jaya tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya.

"Kami dapat bocoran dari Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Pemkab Mimika tahun ini ada peningkatan jumlah Dana Desa dan ADD yang kami terima. Totalnya sekitar Rp2 miliar," kata Edison.

Pada 2020 lalu, Kampung Mawokauw Jaya menerima kucuran Dana Desa dari Pemerintah Pusat melalui Kemendes sebesar Rp875.380.000, ditambah Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari APBD Mimika sebesar Rp961.998.504.

Secara keseluruhan total dana yang diterima Pemkam Mawokauw Jaya pada 2020 sebesar Rp1.837.378.504.

Anggaran tersebut sudah digunakan untuk penanganan COVID-19 yaitu sebesar Rp200 juta, kegiatan Jaringan Pengaman Sosial Rp80 juta berupa bantuan bahan kebutuhan pokok untuk 500 kepala keluarga, dan penyaluran BLT (bersumber dari Dana Desa) untuk 146 KK dengan nilai sebesar Rp526.000.000.

"Penyaluran BLT Dana Desa untuk tiga bulan pertama setiap KK menerima Rp600 ribu per bulan, sementara untuk enam bulan tahap kedua dan tahap ketiga dialokasikan Rp300 ribu per KK," jelas Edison.

Edison mengakui kebijakan pengalokasian Dana Desa dan ADD sejak 2015 sangat membantu mendorong pembangunan di kampungnya.

"Kalau tanpa ada bantuan dari pemerintah melalui Dana Desa dan ADD kami di kampung (desa) tentu tidak punya anggaran untuk membiayai berbagai program yang diusulkan oleh masyarakat melalui musyawarah rencana pembangunan kampung (musrenbangkam). Dengan adanya Dana Desa dan ADD dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat, terutama saat pandemi COVID-19 tahun lalu," kata Edison.

Kampung Mawokauw Jaya sendiri merupakan kampung pemekaran dari Kampung Wonosari Jaya SP4.

Saat ini warga yang bermukim di Kampung Mawokauw Jaya sebanyak 806 KK dengan jumlah jiwa mencapai lebih dari 2.000 orang.

Warga yang bermukim di Kampung Mawokauw Jaya dari berbagai macam suku, termasuk suku-suku asli Papua yaitu Amungme, Kamoro, dan Moni.

Beberapa program fisik yang rencananya akan dibiayai melalui Dana Desa dan ADD di Kampung Mawokauw Jaya tahun ini yaitu pembangunan parit di RT 05, RT 06, dan RT 07. Keberadaan parit di tiga RT itu dinilai sangat mendesak untuk mencegah air hujan menggenangi rumah-rumah warga.

Selain itu, sebagian anggaran nantinya akan dimanfaatkan untuk penimbunan jalan penghubung antarRT dan pembangunan beberapa jembatan.

Edison mengakui sesuai petunjuk teknis dari pusat, tahun ini masih akan disalurkan BLT Dana Desa bagi warga yang kurang mampu dengan jumlah alokasi Rp300 per KK per bulan.
 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024