Jayapura (ANTARA) - Staf khusus (Stafsus) Wakil Presiden bidang penanggulangan kemiskinan dan otonomi daerah KH Imam Azis mengakui, peranan industri perusahaan sawit Indonesia khususnya yang beroperasi di Provinsi Papua telah berkontribusi mengangkat perekonomian warga lokal setempat.
"Bahkan industri perusahaan sawit juga membuka lapangan kerja untuk masyarakat lokal,"ungkap staf khusus Wapres KH Imam Azis dalam webinar "Penguatan peranan sawit dalam program kemiskinan di Indonesia bagian Timur yang diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian, Senin.
Ia mengatakan, pelaku usaha sawit melakukan pengembangan teknologi serta harus memberikan akses lebih besar kepada masyarakat untuk peremajaan sawit dan menyelesaikan konflick lahan.
Dia berharap, perlu ada kajian lebih konfrehensif dari pelaku industri, petani dan korporasi untuk memberikan masukan pengelolaan lahan yang lebih ramah lingkungan
"Aspirasi untuk membuka kembali moratorium pembukaan lahan perlu kajian, ya petani harus dilibatkan dengan berbagai altenatif inti plasma atau pola mandiri,"ujarnya.
Sementara itu, tokoh agama Papua Pdt Albert Yoku mengakui, keberadaan perusahaan sawit di Provinsi Papua telah memberikan dampak secara ekonomi, sosial budaya, lapangan kerja,pendidikan dan kesehatan untuk masyarakat lokal.
"Secara ekonomi dan sosial keberadaan perusahaan sawit sudah memberikan andil untuk mengentaskan kemiskinan warga lokal orang asli Papua,"ujarnya.
Pdt Albert Yoku berharap, industri perusahaan kelapa sawit di Papua supaya terus beroperasi melakukan inovasi dan peremajaan sawit sehingga terus berkontribusi dalam pembangunan ekonomi di daerah setempat.
Webinar "Penguatan peranan sawit dalam program kemiskinan di Indonesia bagian Timur yang diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian" juga menghadirkan narasumber Deputi bidang pangan dan pertanian Kemenko Perekonomian RI Musdhalifah Machmud, Kepala Dinas Penanaman Modal dan pelayanan terpadu satu pintu Kabupaten Merauke Justina E Sianturi.
Serta narasumber lainnya Direktur PASP/pengamat ekonomi Dr Tungkot Sipayung dan tokoh agama Papua Pdt Albert Yoku serta Direktur Sawa Erma Grup Luwy Leunufna.
"Bahkan industri perusahaan sawit juga membuka lapangan kerja untuk masyarakat lokal,"ungkap staf khusus Wapres KH Imam Azis dalam webinar "Penguatan peranan sawit dalam program kemiskinan di Indonesia bagian Timur yang diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian, Senin.
Ia mengatakan, pelaku usaha sawit melakukan pengembangan teknologi serta harus memberikan akses lebih besar kepada masyarakat untuk peremajaan sawit dan menyelesaikan konflick lahan.
Dia berharap, perlu ada kajian lebih konfrehensif dari pelaku industri, petani dan korporasi untuk memberikan masukan pengelolaan lahan yang lebih ramah lingkungan
"Aspirasi untuk membuka kembali moratorium pembukaan lahan perlu kajian, ya petani harus dilibatkan dengan berbagai altenatif inti plasma atau pola mandiri,"ujarnya.
Sementara itu, tokoh agama Papua Pdt Albert Yoku mengakui, keberadaan perusahaan sawit di Provinsi Papua telah memberikan dampak secara ekonomi, sosial budaya, lapangan kerja,pendidikan dan kesehatan untuk masyarakat lokal.
"Secara ekonomi dan sosial keberadaan perusahaan sawit sudah memberikan andil untuk mengentaskan kemiskinan warga lokal orang asli Papua,"ujarnya.
Pdt Albert Yoku berharap, industri perusahaan kelapa sawit di Papua supaya terus beroperasi melakukan inovasi dan peremajaan sawit sehingga terus berkontribusi dalam pembangunan ekonomi di daerah setempat.
Webinar "Penguatan peranan sawit dalam program kemiskinan di Indonesia bagian Timur yang diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian" juga menghadirkan narasumber Deputi bidang pangan dan pertanian Kemenko Perekonomian RI Musdhalifah Machmud, Kepala Dinas Penanaman Modal dan pelayanan terpadu satu pintu Kabupaten Merauke Justina E Sianturi.
Serta narasumber lainnya Direktur PASP/pengamat ekonomi Dr Tungkot Sipayung dan tokoh agama Papua Pdt Albert Yoku serta Direktur Sawa Erma Grup Luwy Leunufna.