Timika (ANTARA) - Tunas Sawa Erma (TSE) Group sebagai perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit saat ini membangun pabrik biogas power plant di Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan dengan total investasi fasilitas biogas senilai 3.600.000 dolar AS
"Kami membangun pabrik biogas dengan nilai investasi di awal tentu sangat besar tetapi dalam jangka panjang kami akan mengurangi penggunaan BBM di seluruh aktivitas kebun dan pabrik," kata Direktur Tunas Sawa Erma (TSE) Group Luwy Leunufna dalam siaran pers yang diterima Antara di Timika, Jumat.
Menurut Luwy, dengan pengembangan Biogas Power Plant yang dikoneksikan dengan BioCNG dalam jangka panjang pasti bermanfaat bagi perusahaan maupun lingkungan.
"TSE Group mengubah POME (Palm Oil Mill Effluent) atau limbah cair kelapa sawit menjadi energi terbarukan," ujarnya.
Dia menjelaskan, dari dua tangki biogas berkapasitas 7.800 meter kubik ini mampu menghasilkan listrik sebesar 2 MW yang digunakan untuk kegiatan operasional Palm Kernel Crushing Plant.
"Ketika Biogas Power Plant ini berjalan estimasi pengurangan emisi yang dilakukan TSE Group mencapai 60,708 ton karbondioksida (CO2) per tahun dibandingkan dengan tanpa fasilitas ini," katanya.
Dia menambahkan, pembangunan biogas ini sekaligus sebagai bentuk realisasi perusahaan dalam upaya global mencapai zero emissions (emisi nol) hingga 2050 karena pihaknya meyakini ini bisa dicapai melalui kerja sama dan inovasi dari semua pihak yang terlibat dalam rantai nilai kelapa sawit.
Dia mengatakan, upaya ini sekaligus untuk mendukung Indonesia sebagai salah satu negara yang ikut meratifikasi perjanjian Paris di mana salah satu poin kesepakatannya menyatakan bahwa negara-negara yang menandatangani kesepakatan tersebut menyetujui untuk melakukan pengurangan emisi karbon nasional secara sukarela (nationally determined contributions/NDC) dengan tujuan menjaga kenaikan suhu global di bawah dua derajat celsius.