Timika (ANTARA) -
Komisi B DPRD Mimika, Papua, menyayangkan minimnya kontribusi bagi daerah dari kegiatan pengelolaan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Pomako di Distrik Mimika Timur.
Sekretaris Komisi B DPRD Mimika Tanzil Azharie di Timika, Rabu, mengatakan hingga saat ini Mimika tidak menerima kontribusi berupa retribusi daerah dari kegiatan sandar kapal ikan maupun retribusi pengelolaan sampah di kawasan PPI Pomako.
"Selama ini ada begitu banyak kapal ikan yang berlabuh di PPI Pomako, tapi daerah tidak pernah mendapatkan income dari biaya labuh kapal, pembuangan sampah dan lain-lain. Seolah-olah Mimika hanya menjadi penonton dan hasil kekayaan laut Mimika itu semuanya dibawa keluar tanpa ada sumbangsih untuk daerah," kata wakil rakyat dari Partai Gerindra itu.
Ia berharap Dinas Perikanan Mimika terus berjuang untuk bisa mendapatkan kontribusi dari pengelolaan PPI Pomako, meski hak untuk menikmati fasilitas itu kini sudah beralih ke Dinas Kelautan Provinsi Papua dan sebagian lagi menjadi penerimaan negara melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Tanzil juga meminta Dinas Perikanan Mimika untuk menertibkan oknum yang sering meminta jatah alias pungutan liar (pungli) terhadap kapal-kapal ikan yang berlabuh di PPI Pomako.
Kepala Dinas Perikanan Mimika Lientje Siwabessy berjanji untuk segera menertibkan oknum yang biasa memintamjatah uang kepada kapal-kapal yang sandar di PPI Pomako.
"Kami minta Dewan tunjuk dengan jelas siapa oknum yang meminta jatah itu, biar kami tindak tegas. Kami tidak pernah menikmati uang-uang itu," kata Lientje.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Papua Naek Tigor Sinaga beberapa waktu lalu menyebut wilayah Papua memiliki potensi yang sangat besar di bidang perikanan laut dan perikanan darat yaitu potensi perikanan laut sekitar 500 ribu ton dan perikanan darat sekitar 260 ribu ton.
Berdasarkan data yang diterima BI Papua dari Dinas Perikanan Mimika, katanya, dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan produksi perikanan di Sentra Perikanan Terpadu Pomako dari jumlah 17.000 ton pada 2017 menjadi 60.000 ton pada 2020.
Kegiatan ekspor komoditas perikanan dari Papua pada 2018 mencapai nilai 364.000 Dollar AS, sementara pada 2020 nilainya menurun yaitu hanya sekitar 89.000 dollar AS akibat pandemi COVID-19.
Komisi B DPRD Mimika, Papua, menyayangkan minimnya kontribusi bagi daerah dari kegiatan pengelolaan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Pomako di Distrik Mimika Timur.
Sekretaris Komisi B DPRD Mimika Tanzil Azharie di Timika, Rabu, mengatakan hingga saat ini Mimika tidak menerima kontribusi berupa retribusi daerah dari kegiatan sandar kapal ikan maupun retribusi pengelolaan sampah di kawasan PPI Pomako.
"Selama ini ada begitu banyak kapal ikan yang berlabuh di PPI Pomako, tapi daerah tidak pernah mendapatkan income dari biaya labuh kapal, pembuangan sampah dan lain-lain. Seolah-olah Mimika hanya menjadi penonton dan hasil kekayaan laut Mimika itu semuanya dibawa keluar tanpa ada sumbangsih untuk daerah," kata wakil rakyat dari Partai Gerindra itu.
Ia berharap Dinas Perikanan Mimika terus berjuang untuk bisa mendapatkan kontribusi dari pengelolaan PPI Pomako, meski hak untuk menikmati fasilitas itu kini sudah beralih ke Dinas Kelautan Provinsi Papua dan sebagian lagi menjadi penerimaan negara melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Tanzil juga meminta Dinas Perikanan Mimika untuk menertibkan oknum yang sering meminta jatah alias pungutan liar (pungli) terhadap kapal-kapal ikan yang berlabuh di PPI Pomako.
Kepala Dinas Perikanan Mimika Lientje Siwabessy berjanji untuk segera menertibkan oknum yang biasa memintamjatah uang kepada kapal-kapal yang sandar di PPI Pomako.
"Kami minta Dewan tunjuk dengan jelas siapa oknum yang meminta jatah itu, biar kami tindak tegas. Kami tidak pernah menikmati uang-uang itu," kata Lientje.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Papua Naek Tigor Sinaga beberapa waktu lalu menyebut wilayah Papua memiliki potensi yang sangat besar di bidang perikanan laut dan perikanan darat yaitu potensi perikanan laut sekitar 500 ribu ton dan perikanan darat sekitar 260 ribu ton.
Berdasarkan data yang diterima BI Papua dari Dinas Perikanan Mimika, katanya, dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan produksi perikanan di Sentra Perikanan Terpadu Pomako dari jumlah 17.000 ton pada 2017 menjadi 60.000 ton pada 2020.
Kegiatan ekspor komoditas perikanan dari Papua pada 2018 mencapai nilai 364.000 Dollar AS, sementara pada 2020 nilainya menurun yaitu hanya sekitar 89.000 dollar AS akibat pandemi COVID-19.