Wamena (ANTARA) - Sebanyak 1.025 jiwa lebih pengungsi Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua di Kabupaten Jayawijaya hingga saat ini sangat mendambakan pelayanan kesehatan dan sosial dari pemerintah daerah setempat.

Ketua Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Provinsi Papua Edie Rante Tasak di Wamena, Selasa, mengatakan, sampai sekarang belum ada bantuan dari Pemkab Yalimo.

"Mohon maaf, sampai detik ini mungkin karena situasi Yalimo belum juga begitu kondusif, kami belum mendapatkan bantuan dari Pemkab Yalimo. Ini semuanya adalah swadaya dari masyarakat sendiri," katanya.

Diakuinya, bahan makanan, minum, pakaian layak pakai, kebutuhan bayi baru lahir yang sementara dimanfaatkan oleh pengungsi di Jayawijaya merupakan sumbangan dari warga yang peduli. 

Seribuan warga yang diungsikan dari Yalimo ke di Gedung Tongkonan di Jayawijaya ini bukan hanya warga Toraja melainkan gabungan dari warga perantau paguyuban lain yang rumah dan tempat usaha mereka ikut terbakar.

Ia menjelaskan, belum ada pos kesehatan yang dibangun untuk pengungsi di posko tersebut dan warga ini masih tinggal di bersama-sama dalam satu gedung tersebut.

"Selama di sini belum ada layanan kesehatan. Kami sudah minta ke pemerintah tetapi katanya karena lintas pemerintah (antarkabupaten) jadi untuk melayani kami di sini tidak ada," katanya.

Di penampungan ini ada tiga ibu yang baru melahirkan. Dua merupakan warga Toraja dan satu merupakan warga Sulawesi. Mereka juga dievakuasi dengan menumpang truk dari Yalimo ke Wamena Kabupaten Jayawijaya.

"Tentu kami membutuhkan persiapan kesehatan, faktor psikologi. Tenaga COVID-18 juga belum ada, jadi ini juga kami sedikit sayangkan. Harusnya ada karena kondisi seperti," katanya.

Pelayanan kesehatan yang dapat dilakukan IKT kepada pengungsi hanyalah sebatas memberikan masker serta mengajak warga pengungsi menggunakan hand sanitizer.

"Setiap ada yang masuk baru di Tongkonan sini kami kasi masker baru, kami berikan hand sanitizer untuk cuci tangan. Tetap kami jaga protokol," katanya.

Ketua IKT ini menyampaikan terimakasih kepada aparat kepolisian yang membantu warganya sehingga bisa keluar dari Yalimo ke Kabupaten Jayawijaya.

"Kami berterimakasih kepada masyarakat Yalimo yang sangat memberikan perhatian kepada kami sehingga meloloskan atau memberikan ruang kepada masyarakat kami untuk kembali ke Wamena beristirahat sementara sampai situasi di Yalimo kembali kondusif," katanya.

Sebelumnya, Pangdam XVII/Cenderawasih  Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono telah mengirimkan bantuan bahan pangan dan kebutuhan keseharian warga korban kerusuhan pilkada Yalimo di Kabupaten Jayawijaya.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024