Jayapura (ANTARA) - Jajaran Pangkalan TNI AU (Lanud) Silas Papare Jayapura menyebut bantuan tabung oksigen dan alat kesehatan (alkes) merupakan wujud kehadiran negara bagi masyarakat di Papua.
Komandan Lanud (Danlanud) Silas Papare Marsma TNI Budhi Achmadi dalam siaran persnya di Jayapura, Kamis mengatakan pihaknya berharap bantuan tersebut dapat digunakan sebagai penanganan awal sehingga pandemi COVID-19 dapat diatasi lebih dini.
"Kami juga terus berdoa agar pandemi COVID-19 ini dapat segera berakhir," katanya.
Menurut Danlanud Budhi, bantuan yang diberikan berupa 50 tabung berisi oksigen, 50 konsentrator, 1.000 APD dan 150.000 masker.
"Seluruh bantuan ini nantinya akan didistribusikan ke rumah sakit yang ada di Jayapura, terutama untuk mendukung kekurangan kebutuhan, khususnya di RSUD Dok II Jayapura dan RSUD Yowari Sentani," ujarnya.
Dia menjelaskan kini seluruh komponen bangsa sedang bekerja keras untuk mengatasi penyebaran COVID-19, khususnya di Papua, ketersediaan instalasi medis sangat terbatas.
"Sementara berdasarkan laporan dari Satgas COVID-19 Provinsi Papua, sejak 17 Maret hingga 20 Juli tercatat lebih dari 30.000 pasien terkonfirmasi positif dan kini lebih dari 5.000 pasien masih dirawat," katanya.
Dia menambahkan kondisi ini akhirnya memaksa rumah sakit bekerja ekstra keras, bahkan ada pasien yang terpaksa ditolak karena alasan kapasitas RS, ini merupakan tantangan bagi semua orang untuk dapat menekan penyebaran COVID-19 di Papua.
Komandan Lanud (Danlanud) Silas Papare Marsma TNI Budhi Achmadi dalam siaran persnya di Jayapura, Kamis mengatakan pihaknya berharap bantuan tersebut dapat digunakan sebagai penanganan awal sehingga pandemi COVID-19 dapat diatasi lebih dini.
"Kami juga terus berdoa agar pandemi COVID-19 ini dapat segera berakhir," katanya.
Menurut Danlanud Budhi, bantuan yang diberikan berupa 50 tabung berisi oksigen, 50 konsentrator, 1.000 APD dan 150.000 masker.
"Seluruh bantuan ini nantinya akan didistribusikan ke rumah sakit yang ada di Jayapura, terutama untuk mendukung kekurangan kebutuhan, khususnya di RSUD Dok II Jayapura dan RSUD Yowari Sentani," ujarnya.
Dia menjelaskan kini seluruh komponen bangsa sedang bekerja keras untuk mengatasi penyebaran COVID-19, khususnya di Papua, ketersediaan instalasi medis sangat terbatas.
"Sementara berdasarkan laporan dari Satgas COVID-19 Provinsi Papua, sejak 17 Maret hingga 20 Juli tercatat lebih dari 30.000 pasien terkonfirmasi positif dan kini lebih dari 5.000 pasien masih dirawat," katanya.
Dia menambahkan kondisi ini akhirnya memaksa rumah sakit bekerja ekstra keras, bahkan ada pasien yang terpaksa ditolak karena alasan kapasitas RS, ini merupakan tantangan bagi semua orang untuk dapat menekan penyebaran COVID-19 di Papua.