Sentani (ANTARA) - Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Silas Papare Jayapura melakukan demolisi atau pemusnahan terhadap satu unit bom peninggalan perang dunia II.
Pemusnahan dilakukan oleh tim penjinak bahan peledak Detasemen Zeni Tempur (Jihandak Denzipur) 10/KYD Kodam XVII Cenderawasih pada Kamis (28/3) 2024 atas permintaan bantuan Lanud Silas Papare Jayapura.
Komandan Lanud Silas Papare Jayapura Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah di Sentani, Kamis menyampaikan terima kasih karena pemusnahan bom peninggalan perang dunia II melibatkan tim Jihandak Denzipur 10/KYD atau dari TNI Angkatan Darat (AD).
“Saya berpesan kepada seluruh personel yang terlibat dalam demolisi baik dari Jihandak, intel, POM AU dan BKO Hanlan Lanud Silas Papare untuk selalu mengedepankan safety atau keamanan dalam kegiatan ini,” katanya.
Menurut Danlanud, demolisi merupakan kegiatan perusakan atau penghancuran yang dikendalikan dengan mempergunakan bahan peledak dimana waktu, tempat dan kebutuhan bahan peledak yang digunakan telah diperhitungkan terlebih dulu.
“Makanya untuk menghindari terjadinya kecelakaan dalam demolisi, maka kami meminta dukungan dari TNI AD Kodam XVII Cenderawasih melalui Jihandak Denzipur 10/KYD,” ujarnya.
Dia menjelaskan dukungan dari TNI AD dalam demolisi menandakan bahwa TNI sangat solid, bisa terlihat dari koordinasi dan saling mendukung dalam penanganan suatu masalah.
“Kita tahu teman-teman dari Jihandak Denzipur 10/KYD sudah sangat profesional dan ahli dalam hal peledakan sehingga untuk penanganan bom peninggalan perang dunia II diserahkan kepada mereka,” katanya.
Dia menambahkan bom peninggalan perang dunia II yang demolisi saat ini beratnya 30 kilogram, panjang 80 sentimeter, diameter 70 sentimeter.
“Bom dengan berat 30 kilogram kekuatannya sangat dahsyat kalau tidak ditangani dengan baik maka akan menimbulkan kehancuran dan kepanikan warga,” ujarnya.