Wamena (ANTARA) - Manajemen RSUD Wamena Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua memastikan terjadi tiga kasus keluarga membawa jenazah pasien COVID-19 dari rumah sakit tanpa menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19

Direktur RSUD Wamena dokter Felly Sahureka di Wamena, Senin, mengatakan pengambilan jenazah pasien COVID-19 tanpa prokes di tiga kasus ini terjadi sepanjang tahun 2021.

"Kasus terakhir terjadi beberapa hari lalu. Akibat dibawa pihak  keluarga sehingga pemakaman pasien belum bisa dipastikan melalui prosedur covid atau tidak,"ujarnya.

Terkait kasus memaksa untuk membawa pulang jenazah pasien yang meninggal karena COVID-19,menurut direktur, pihak RSUD mengimbau jangan terjadi lagi seperti tiga pasien yang sudah dipaksa untuk dibawa pulang ke rumah.

Felly mengatakan situasi lain yang dihadapi pihak RSUD adalah adanya kata-kata bahwa pihak RSUD mengcovidkan pasien yang bukan karena COVID-19.

Ia memastikan tindakan membawa pulang jenazah COVID-19 oleh pihak keluarga tidak membantu memutus mata rantai penyebaran virus corona.

"Kami butuh tim keamanan yang membantu kami terutama saat seperti ini kasus keluarga membawa jenazah COVID-19 supaya tidak terjadi lagi sebab ketika disampaikan dia positif, meninggal karena virus corona mesti menerapkan protokol pemakaman yang berlaku," katanya.

Sementara itu, Dokter Manu Auparay mengatakan tindakan warga yang datang dalam jumlah banyak ke RSUD untuk membawa jenazah COVID-19 seperti yang sudah terjadi, cukup menganggu aktivitas pelayanan termasuk pasien penyakit lain yang dirawat.

"Misal petugas mau antar oksigen terganggu karena kerumunan masyarakat. Harapan kita kalau memang sudah paham, tolong bantu edukasi keluarga yang lain, misalnya perwakilan saja yang masuk untuk diskusi. Apalagi gedor-gedor sampai pasien takut, sampai ada pasien yang minta pulang," katanya

Ia memastikan RSUD Wamena merupakan satu-satunya rumah sakit rujukan untuk lebih dari enam kabupaten di pegunungan sehingga masyarakat perlu menjaga bersama agar pelayanan tidak mengganggu.

"Kita di pegunungan tengah ini kan rumah sakit rujukan cuma Wamena, jadi kalau kita tidak jaga sama-sama, ketika nakes kita sudah berada pada situasi jenuh nanti bagaimana mereka bisa memberikan pelayanan dengan baik kepada pasien," katanya.

Sedangkan nakes lainnya Dokter Anton mengatakan kasus terakhir yang terjadi beberapa hari lalu adalah pihak RSUD Wamena merencanakan pemakaman satu warga secara COVID-19 karena positif, namun keluarga meminta untuk dibawa pulang.

Awalnya pihak RSUD sudah memberikan penjelasan kepada keluarga bahwa membawa jenazah pasien COVID berdampak pada terjadinya penularan namun pihak keluarga mengatakan siap bertanggungjawab.

"Mereka buat pernyataan. Pada akhirnya mereka mengatakan "dokter izinkan, tidak izinkan kami tetap ambil. Kami tidak dengan kekerasan, kami ambil dengan baik-baik. Kita sudah maksimal untuk menahan jenazah tetapi tidak bisa dan di luar massa tunggu," katanya.


Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024