Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua sedang berusaha mempercepat proses pemilihan dan pelantikan kepala kampung definitif untuk mengisi kekosongan jabatan di sejumlah kampung.

Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi di Wamena, Rabu, mengatakan sebagian kepala kampung meninggal dunia dan belum dilakukan pengangkatan pejabat baru karena situasi pandemi COVID-19 juga mempengaruhi.

"Sampai dengan hari ini untuk perombakan masih menunggu teman-teman di BPMK untuk menyiapkan sejumlah data. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama ini bisa dilakukan," katanya.

Pemilihan kepala kampung tidak dilakukan untuk 328 kampung, melainkan hanya di beberapa kampung. Bagi kepala kampung yang masih hidup atau tidak tersangkut masalah hukum maka tidak diganti.

"Tetapi untuk yang pelaksana tugas (Plt) karena mungkin meninggal atau kena masalah hukum yang sedang dalam proses, ini akan dilakukan pemilihan secara serentak," katanya.

Marthin mengharapkan masyarakat tidak terus memberikan toleransi terhadap kepala kampung yang menyalagunakan dana desa (DD).

"Masyarakat jangan kasi ampun kepala kampung, selalu kasi hati terus. kalau ada indikasi masyarakat lapor, polisi juga harus menindak mereka," katanya.

Salah satu persyaratan untuk menjadi kepala kampung adalah minimal berpendidikan setingkat SLTA. Ini dimaksudkan agar nantinya kepala kampung yang terpilih bisa bisa memahami sistem birokrasi.

"Terutama dalam hal penyusunan anggaran APBK supaya bisa kontek dengan pelaksanaan dan bisa menyentuh masyarakat kampung," katanya.


Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024