Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) mengucurkan dana sebesar Rp313 miliar bagi pembangunan infrastruktur kelistrikan di sejumlah wilayah di Papua, guna mendukung penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang akan digelar pada 2-15 Oktober mendatang.
Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia Syofvi Roekman mengatakan sebagian besar dana dialokasikan untuk membangun infrastruktur kelistrikan di Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Mimika yang menjadi lokasi penyelenggaraan PON.
"PLN berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan PON di Papua. Ini adalah perhelatan nasional, karena keberhasilan penyelenggaraan PON ada keberhasilan bangsa," ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Selasa.
PLN menjamin keandalan pasokan listrik di seluruh venue dan fasilitas pendukung ajang olahraga yang digelar empat tahun sekali tersebut.
Dari total daya mampu listrik mencapai 228,2 megawatt (MW) diproyeksikan beban puncak saat penyelenggaraan PON Papau mencapai 153,5 MW, sehingga ada cadangan daya sekitar 74,7 MW.
Selain suplai pembangkit, lanjut Syofvi, PLN telah melakukan beberapa pembangunan dan perkuatan infrastruktur kelistrikan, antara lain pembangunan saluran udara tegangan menengah, saluran kabel tegangan menengah, jaringan tegangan rendah, gardu hubung, maupun gardu distribusi.
Perseroan juga menyiapkan 129 unit mobile genset kapasitas 100 kW, 200 kW, 500 kW hingga 1.000 kW.
Selain itu, 55 unit gardu berjalan, 45 unit uninterruptible power supply mobile, tujuh unit unit kabel bergerak, dan empat unit kabel hingga kubikel bergerak juga disiapkan.
Di sisi lain, selama periode siaga pada 18 September sampai 15 Oktober 2021, PLN akan menyiagakan 1.574 personel di 45 lokasi pertandingan dan 230 lokasi strategis lain, seperti kantor VIP, penginapan dan rumah sakit.
Ketua Harian Panitia Besar PON XX Yunus Wonda menyampaikan bahwa peran PLN sangat besar untuk memastikan pasokan dan keandalan listrik pelaksanaan PON.
"Sejak lama PLN selalu mendukung pelaksanaan PON di Papua terutama kebutuhan listrik di penginapan dan semua tempat yang mendukung pelaksanaan PON," ucap Yunus.
Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia Syofvi Roekman mengatakan sebagian besar dana dialokasikan untuk membangun infrastruktur kelistrikan di Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Mimika yang menjadi lokasi penyelenggaraan PON.
"PLN berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan PON di Papua. Ini adalah perhelatan nasional, karena keberhasilan penyelenggaraan PON ada keberhasilan bangsa," ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Selasa.
PLN menjamin keandalan pasokan listrik di seluruh venue dan fasilitas pendukung ajang olahraga yang digelar empat tahun sekali tersebut.
Dari total daya mampu listrik mencapai 228,2 megawatt (MW) diproyeksikan beban puncak saat penyelenggaraan PON Papau mencapai 153,5 MW, sehingga ada cadangan daya sekitar 74,7 MW.
Selain suplai pembangkit, lanjut Syofvi, PLN telah melakukan beberapa pembangunan dan perkuatan infrastruktur kelistrikan, antara lain pembangunan saluran udara tegangan menengah, saluran kabel tegangan menengah, jaringan tegangan rendah, gardu hubung, maupun gardu distribusi.
Perseroan juga menyiapkan 129 unit mobile genset kapasitas 100 kW, 200 kW, 500 kW hingga 1.000 kW.
Selain itu, 55 unit gardu berjalan, 45 unit uninterruptible power supply mobile, tujuh unit unit kabel bergerak, dan empat unit kabel hingga kubikel bergerak juga disiapkan.
Di sisi lain, selama periode siaga pada 18 September sampai 15 Oktober 2021, PLN akan menyiagakan 1.574 personel di 45 lokasi pertandingan dan 230 lokasi strategis lain, seperti kantor VIP, penginapan dan rumah sakit.
Ketua Harian Panitia Besar PON XX Yunus Wonda menyampaikan bahwa peran PLN sangat besar untuk memastikan pasokan dan keandalan listrik pelaksanaan PON.
"Sejak lama PLN selalu mendukung pelaksanaan PON di Papua terutama kebutuhan listrik di penginapan dan semua tempat yang mendukung pelaksanaan PON," ucap Yunus.